Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Soroti Suara Kritis Kampus, SBY: Ada Kekhawatiran Pemilu Tak Jurdil

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Soroti Suara Kritis Kampus, SBY: Ada Kekhawatiran Pemilu Tak Jurdil
Foto: Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.

Pantau - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mencermati gelombang petisi dan kritik yang disampaikan oleh para akademisi dari berbagai kampus terhadap Presiden Jokowi, khususnya menjelang Pemilu 2024.

SBY menegaskan, gerakan yang melibatkan rektor, guru besar, dan mahasiswa dari berbagai daerah, sebenarnya adalah sebuah panggilan untuk menjaga keamanan, kejujuran, dan keadilan dalam penyelenggaraan pemilu Indonesia.

"Dalam hal ini, mereka secara tidak langsung mengungkapkan kekhawatiran akan kemungkinan Pemilu 2024 tidak berlangsung dengan damai, jujur, dan adil," ujar SBY dalam pidato politiknya yang bertajuk 'Indonesia 5 Tahun ke Depan' di Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (7/2/2024).

Namun, SBY juga menyoroti adanya pernyataan politik yang dinilainya terlalu berlebihan, seperti klaim bahwa Pemilu yang hanya berlangsung satu putaran dianggap curang, serta ancaman bahwa jika Pemilu dianggap curang, maka akan menyebabkan kekacauan di negara ini.

"Keadaan semacam ini tidak pernah terjadi sebelumnya dalam empat pemilu sebelumnya," tambah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut.

Oleh karena itu, SBY merasa perlu untuk menyampaikan pandangannya melalui forum publik. Ia menegaskan, tudingan bahwa Pemilu akan curang merupakan sikap yang berlebihan.

Namun, di sisi lain, SBY juga mengingatkan untuk tidak mengabaikan suara-suara yang menyuarakan kekhawatiran terhadap kemungkinan pelanggaran dalam Pemilu.

"Ini pemikiran saya. Kita semua ingin, dan saya yakin rakyat juga menginginkan, agar hasil Pemilu 2024 ini dianggap sah oleh semua pihak. Dengan legitimasi yang kuat ini, pemimpin baru kita akan memiliki pondasi yang kokoh," tegasnya.

Dalam beberapa minggu terakhir, perguruan tinggi baik negeri maupun swasta secara massif mengeluarkan pernyataan sikap yang mengkritik kondisi demokrasi di era Jokowi yang dinilai mengalami kemunduran, serta menyerukan agar Pemilu 2024 berlangsung dengan jujur dan adil.

Dimulai dari Petisi Bulaksumur di UGM, Yogyakarta pada 31 Januari lalu, pernyataan sikap semacam itu terus menyebar di berbagai kampus di seluruh Indonesia.

Penulis :
Aditya Andreas