
Pantau - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memberikan tanggapannya terkait dengan tidak lolosnya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke kursi parlemen dalam Pemilu 2024.
Menurut Gus Yahya, meskipun PPP tidak berhasil masuk ke Senayan, namun para kader masih memiliki kesempatan untuk berjuang di tingkat DPRD. Baginya, hal ini hanyalah masalah kepercayaan dari rakyat.
“Ini bukan berarti lalu PPP bubar toh? Karena di daerah masih akan tetap. Kalaupun tidak ke Senayan, (ada) wakil-wakil di DPRD dan masih bisa berjuang lagi untuk pemilu yang akan datang,” ujarnya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Kamis (21/3/2024).
Meskipun demikian, Gus Yahya juga menyatakan bahwa PPP masih memiliki opsi untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pileg 2024.
“Masih ada kemungkinan bahwa hasil ini sebetulnya ada bias kesalahan-kesalahan perhitungan dan lain-lain. Dan itu nanti bisa diproses melalui jalur yang semestinya seperti sengketa di MK,” katanya.
“Mudah-mudahan memang ini hanya karena adanya bias kesalahan, karena kekurangannya tipis sekali. Tapi kalaupun tidak, ya bagaimana lagi itu suara rakyat,” tambahnya.
Di sisi lain, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau yang akrab disapa Awiek, mengakui bahwa pihaknya merasa terkejut dengan hasil perolehan suara Pileg 2024 yang membuat PPP tidak berhasil melewati ambang batas parlemen.
Suara yang diperoleh oleh partai dengan lambang Kabah ini pada Pileg 2024 mencapai angka 3,87 persen, yang masih di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
"Tentu kami terkejut dengan hasil rekapitulasi secara bertentangan karena tidak sesuai, berbeda dengan data internal kami," ungkap Awiek di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (20/3/2024).
- Penulis :
- Aditya Andreas
- Editor :
- Muhammad Rodhi