
Pantau - Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, merespons pernyataan Pramono Anung yang berjanji akan lebih tegas daripada mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Menurut Ridwan Kamil, setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang unik dan tidak perlu dibandingkan secara langsung.
"Bisa lihat rekam jejak saya di Bandung dan Jawa Barat, saya tegas saat diperlukan, tetapi komunikasi dan pendekatan yang tenang selalu menjadi opsi pertama," ungkap Ridwan Kamil saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (29/9/2024).
"Saya pernah menutup hiburan malam yang melanggar aturan di Bandung. Ketegasan itu harus sesuai konteks, dan jika bisa diselesaikan dengan dialog, itu selalu lebih baik," tambahnya.
Menurut Ridwan Kamil, gaya kepemimpinan seharusnya tidak diukur dari intensitas atau ketegasan semata, tetapi dari efektivitas dalam menyelesaikan masalah.
"Setiap pemimpin punya cara masing-masing. Yang terpenting adalah masalah yang dihadapi masyarakat bisa diselesaikan dengan baik," jelas mantan Gubernur Jawa Barat ini.
Baca Juga:
Ada Program Sahabat Lansia dari Ridwan Kamil Demi Ciptakan Jakarta Humanis
Ridwan Kamil menggarisbawahi bahwa keberhasilan seorang pemimpin bukan hanya tentang menunjukkan ketegasan, tetapi bagaimana cara komunikasi dapat menjadi solusi.
"Kalau bisa diselesaikan dengan cara yang santai dan edukatif, kenapa tidak? Tapi tentu, jika diperlukan, saya bisa tegas atau galak," ujarnya.
Sementara itu, Pramono Anung dalam acara yang digelar sehari sebelumnya, menyampaikan pandangan soal isu-isu krusial di Jakarta, seperti lapangan kerja, polusi udara, kemacetan, dan kesehatan. Dia berjanji akan memimpin dengan ketegasan yang lebih dari Ahok jika terpilih menjadi gubernur Jakarta.
"Kalau terpilih, saya akan tegas dalam menyelesaikan masalah-masalah utama di Jakarta, mulai dari lapangan kerja, polusi, hingga pendidikan. Saya tidak main-main, dan saya berjanji lebih tegas dari Pak Ahok," kata Pramono dalam acara di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno, Sabtu (28/9/2024).
Pramono menekankan pentingnya penanganan polusi udara, terutama dengan mengubah sumber energi PLTU Suralaya dari batu bara menjadi gas untuk mengurangi emisi.
Ridwan Kamil pun menanggapi bahwa gaya kepemimpinan yang berbeda adalah hal yang wajar.
"Pada akhirnya, yang terpenting adalah hasil. Apakah kita menyelesaikan masalah, dan apakah masyarakat puas dengan hasil kerja kita," tutupnya.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah