
Pantau - Hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkap bahwa meskipun tujuh dari delapan program kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendapat respons positif dari publik, tantangan terkait implementasi dan efisiensi tetap menjadi perhatian utama.
Menurut Denny Januar Ali, pendiri LSI Denny JA, penelitian yang berlangsung dari 20 November hingga 20 Desember 2024 itu menunjukkan bahwa program-program seperti swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan guru, dan rehabilitasi sekolah memang mendapatkan apresiasi. Namun, publik juga menggarisbawahi tantangan besar dalam memastikan keberhasilan program di lapangan.
“Swasembada pangan, misalnya, menuai 70 persen sentimen positif dari 7.922 percakapan. Namun, kritik muncul terkait efisiensi anggaran dan ambisiusnya target pemerintah,” ujar Denny JA saat menyampaikan Catatan Akhir Tahun 2024 di Jakarta, Kamis (26/12/2024).
Program makan bergizi gratis untuk menghapus stunting, meskipun diapresiasi karena menyasar kelompok rentan, juga menghadapi kendala dalam pelaksanaan. Sebanyak 47,3 persen dari 2.264 percakapan mencatat tantangan utama terletak pada distribusi di daerah terpencil.
Baca Juga:
Jelang 2025, Kemenko Polkam Koordinasikan Program Kerja di Bidang Pertahanan
“Masalah realisasi di daerah terpencil menjadi salah satu isu paling sering diangkat. Banyak masyarakat yang berharap pemerintah lebih fokus pada infrastruktur pendukung agar manfaat program bisa dirasakan secara merata,” kata Denny.
Program pembangunan tiga juta rumah juga menghadapi kritik serupa. Meskipun 53,7 persen dari 4.190 percakapan menunjukkan respons positif, kekhawatiran soal pendanaan dan waktu realisasi terus menjadi sorotan.
Kritik pada Wacana Pemilihan Kepala Daerah
Sementara itu, satu program yang mendapat mayoritas respons negatif adalah wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Dari 1.629 percakapan, sebanyak 76,3 persen mencatat sentimen negatif. Publik menilai kebijakan ini berpotensi melemahkan demokrasi dan meningkatkan risiko korupsi.
“Wacana ini tidak hanya ditolak oleh mayoritas publik tetapi juga dianggap bertentangan dengan semangat reformasi yang mengutamakan keterbukaan dan partisipasi langsung masyarakat,” tambah Denny.
Rekomendasi untuk Pemerintah
Denny JA menyarankan agar pemerintah lebih memperhatikan aspek implementasi, terutama untuk program-program yang sudah mendapatkan dukungan publik. Fokus pada transparansi, efisiensi anggaran, dan pemerataan manfaat menjadi kunci keberhasilan.
“Jika pemerintah mampu menangani tantangan-tantangan ini, respons positif publik dapat meningkat dan program-program kerja Presiden Prabowo akan menjadi lebih inklusif dan berdampak nyata,” tutupnya.
Dengan berbagai temuan ini, pemerintah diharapkan dapat mengevaluasi pelaksanaan program secara menyeluruh dan mengedepankan kebijakan yang tidak hanya populis, tetapi juga realistis dalam jangka panjang.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah