Pantau Flash
HOME  ⁄  Politik

Eksponen Fusi PPP 1973 Dukung Sejumlah Nama Jadi Ketua Umum, Tak Ada Nama Mardiono

Oleh Aditya Andreas
SHARE   :

Eksponen Fusi PPP 1973 Dukung Sejumlah Nama Jadi Ketua Umum, Tak Ada Nama Mardiono
Foto: Eksponen Fusi PPP menyatakan sikap terkait Muktamar PPP 2025. (foto: Istimewa)

Pantau - Eksponen Fusi PPP 1973 menyatakan dukungan terhadap sejumlah calon Ketua Umum dan Pengurus PPP yang akan maju dalam Muktamar PPP 2025.

Dukungan ini diberikan, baik kepada kader internal partai maupun tokoh eksternal. Dalam sejumlah nama tokoh yang disebut, tak ada nama Muhammad Mardiono yang saat ini menjabat sebagai Plt Ketua Umum PPP.

"Kami berharap calon Ketua Umum PPP adalah sosok yang jujur, amanah, cerdas, berintegritas, dan bisa menjadi panutan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia," kata Jubir Eksponen Fusi PPP 1973, Husnan Bey Fananie kepada media, Minggu (5/1/2024).

Ia membeberkan, dari internal PPP, ada nama-nama seperti Habil Marati, dan Taj Yasin dari Nahdlatul Ulama masuk dalam daftar calon. 

Selain itu, tokoh Parmusi, seperti Husnan Bey Fananie sendiri, serta mantan Dubes RI untuk Maroko, Hasrul Azwar juga disebut-sebut sebagai kandidat. Ada pula Achmad Farial dari Sarikat Islam, serta Anwar Sanusi dari Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

Baca Juga: Kader PPP Kritik Manuver Romy Jelang Muktamar: Malah Sibuk Dagang!

Sementara itu, dari eksternal, beberapa tokoh nasional yang mendapat perhatian meliputi, Din Syamsuddin, Syaifulloh Yusuf (Gus Ipul), Hamdan Zulfa, Jenderal TNI (Purn.) Dudung Abdurrachman, Sandiaga Salahudin Uno, Ahmad Yani  dan Ridho Rahmadi.

Eksponen Fusi PPP 1973 juga menyatakan keprihatinan atas kegagalan PPP dalam Pemilu 2024, yang menyebabkan partai tersebut tidak mencapai ambang batas parlemen. 

"Kami merasa terpanggil untuk bersama-sama merevitalisasi politik Islam Indonesia dan mengembalikan PPP sebagai rumah besar politik umat Islam," ujar Husnan Bey Fananie.

Sebagai bagian dari komitmen mereka, eksponen ini siap menyukseskan Muktamar PPP 2025 dengan mendukung kandidat yang sesuai dengan Khittah 1973. 

"Kami ingin memastikan partai ini kembali menjalankan enam prinsip perjuangan dan lima khidmat PPP yang menjadi pedoman sejak awal berdirinya," tutupnya.

Penulis :
Aditya Andreas