
Pantau - Hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menunjukkan penguatan dalam dinamika politik nasional. Dalam beberapa waktu terakhir, berbagai pertemuan dan pesan telah menjadi simbol sinergi antara dua tokoh politik penting Indonesia.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa Megawati telah menyampaikan pesan khusus kepada Prabowo melalui dirinya. Salah satu pesan utama yang diungkap adalah apresiasi mendalam atas langkah Presiden Prabowo dalam memulihkan nama baik Presiden Soekarno.
"Bu Mega menyampaikan terima kasih kepada Pak Prabowo atas upayanya memulihkan nama Bung Karno dari tuduhan terkait G30S/PKI. Ini menjadi momen penting dalam sejarah bangsa," kata Muzani di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Baca Juga:
PDIP bakal Tetap Kerja Sama dengan Pemerintahan Presiden Prabowo
Pemulihan Hak Soekarno: Langkah Besar di Era Prabowo
Prabowo, segera setelah dilantik sebagai presiden, mengambil langkah nyata dengan menindaklanjuti Surat Penegasan Pimpinan MPR RI terkait tidak berlakunya TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967. Keputusan ini tidak hanya menghapus tuduhan terhadap Bung Karno tetapi juga mengembalikan hak-haknya sebagai presiden, termasuk gaji dan tunjangan.
"Pak Presiden memahami betul pentingnya langkah ini, bukan hanya untuk keluarga Bung Karno tetapi juga untuk mengukuhkan narasi sejarah yang benar," tambah Muzani.
Peran Sejarah dalam Mempererat Hubungan
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menekankan bahwa Bung Karno menjadi salah satu faktor penting dalam mempererat hubungan antara Megawati dan Prabowo. Ia menyebutkan, Megawati telah memberikan sinyal kuat untuk melanjutkan kolaborasi, termasuk melalui pertemuan yang direncanakan setelah pelantikan kabinet.
“Bung Karno adalah perekat simbolis dalam hubungan ini. Pesan beliau disampaikan melalui sejarah dan diwujudkan dalam kebijakan masa kini,” ujar Basarah.
Langkah ini, menurut Basarah, juga menunjukkan bahwa kepemimpinan politik di Indonesia semakin matang, dengan mengutamakan persatuan dan penghormatan terhadap sejarah bangsa.
Refleksi dan Harapan
Kolaborasi antara Megawati dan Prabowo menjadi refleksi penting tentang bagaimana perbedaan politik dapat diatasi untuk tujuan yang lebih besar. Keputusan Presiden Prabowo untuk mengembalikan hak-hak Bung Karno bukan hanya penghormatan terhadap sejarah tetapi juga pesan kuat bahwa rekonsiliasi adalah kunci dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
Dengan hubungan yang semakin erat, kedua tokoh ini diharapkan dapat menciptakan kerja sama strategis yang bermanfaat bagi bangsa, menginspirasi pemimpin-pemimpin muda untuk menempatkan persatuan sebagai prioritas utama dalam perjalanan politik mereka.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah