
Pantau - Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengklarifikasi bahwa liburannya ke Jepang bersama keluarga saat Idulfitri 1446 Hijriah menggunakan dana pribadi dan tidak memanfaatkan fasilitas negara.
Lucky menyampaikan bahwa dirinya berangkat ke Jepang pada 2 April 2025 dan kembali ke Indonesia pada 7 April 2025.
"Saya jelaskan bahwa saya berangkat dari tanggal 2 April dan kembali sampai di Indonesia tanggal 7 April. Tidak menggunakan fasilitas negara, uang pribadi," ujar Lucky saat ditemui di Gedung Kemdagri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.
Ia menegaskan tidak membawa ajudan kepala daerah, asisten pribadi, ataupun staf khusus dalam perjalanan tersebut.
"Apakah uang anggaran APBD? Bukan. Saya tunjukkan bukti-buktinya. Bahwa ini saya beli tiket pribadi. Saya di sana pun berangkat keluarga. Jadi tidak membawa bersama ajudan ataupun aspri ataupun staf khusus sama sekali," tambahnya.
Diperiksa Kemendagri dan Akui Tidak Kantongi Izin
Lucky menjalani pemeriksaan selama dua jam oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri pada hari yang sama.
Selama pemeriksaan, ia menjawab sebanyak 43 pertanyaan yang berkaitan dengan perjalanan luar negeri yang dilakukannya saat libur Lebaran.
Perjalanan tersebut dinilai melanggar surat edaran Kemendagri yang melarang kepala daerah bepergian ke luar negeri selama masa perayaan Idulfitri.
Lucky mengakui bahwa dirinya tidak mengantongi izin dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelum melakukan perjalanan.
Ia menyampaikan permintaan maaf kepada publik, khususnya masyarakat Kabupaten Indramayu.
Lucky mengaku salah memahami aturan dan mengira bahwa bepergian saat cuti bersama diperbolehkan tanpa perlu izin.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi telah menegur Lucky karena tidak meminta izin melalui jalur resmi.
"Betul bahwa itu adalah hak pribadi, setiap orang boleh berlibur, apalagi pada hari libur dan cuti Lebaran," kata Dedi, namun mengingatkan bahwa kepala daerah wajib mengajukan izin melalui gubernur dan Mendagri.
Perjalanan Lucky ke Jepang menjadi sorotan setelah unggahannya di Instagram viral, memperlihatkan dirinya mengenakan pakaian khas Jepang.
Perjalanan tersebut dinilai bertentangan dengan tanggung jawab kepala daerah yang tetap harus siaga selama hari besar keagamaan, sesuai surat edaran yang berlaku.
- Penulis :
- Pantau Community