
Pantau - Politikus PKS, Mardani Ali Sera, mengingatkan agar tidak muncul fenomena "matahari kembar" usai sejumlah menteri kabinet menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Solo.
Mardani menyatakan bahwa silaturahmi antar tokoh tetap baik, namun menekankan pentingnya menjaga kejelasan kepemimpinan nasional.
"Ya, yang pertama tentu silaturahmi tetap baik ya, tapi yang kedua tidak boleh ada 'matahari kembar'," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa Presiden saat ini adalah Prabowo Subianto dan berharap kunjungan para menteri ke kediaman Jokowi hanyalah silaturahmi biasa.
"Ini pesan saya cuma satu, jangan ada 'matahari kembar'. Satu matahari saja lagi berat, apalagi kalau dua, gitu," tambahnya.
Golkar Sebut Kunjungan Hanya Silaturahmi Lebaran, Bukan Politik
Menanggapi pernyataan tersebut, Partai Golkar menepis adanya "matahari kembar" sebagaimana yang diungkapkan oleh Mardani.
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, menyebut bahwa momen kunjungan para menteri ke Jokowi merupakan bentuk silaturahmi dalam suasana Lebaran.
"Nggaklah (matahari kembar). Ini kan momentumnya Lebaran. Wajar kita sowan kepada orang yang dituakan atau dihormati," ujar Sarmuji.
Ia menambahkan, "Justru kita respek pada orang yang masih mau mengunjungi orang yang sudah tidak dalam tampuk kekuasaan."
Sarmuji menegaskan bahwa para menteri yang datang tetap sadar bahwa Presiden mereka saat ini adalah Prabowo Subianto.
"Menteri-menteri yang silaturahmi ke Pak Jokowi juga menyadari sepenuhnya kalau bosnya sekarang Pak Prabowo. Mereka pasti patuh pada bosnya sekarang. Jadi tak ada yang perlu dikhawatirkan."
Ia juga meminta agar pertemuan antartokoh tidak selalu dimaknai sebagai pertemuan politis.
"Jangan semua dipolitisir, nanti kita jadi asosial, mau mengunjungi orang sakit takut, silaturahmi jadi takut, hadir ulang tahun takut hanya karena persepsi yang belum tentu benar," pungkasnya.
- Penulis :
- Pantau Community