
Pantau - Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj, mengajak seluruh pihak untuk menghormati pertemuan Mustasyar PBNU sebagai langkah mencari solusi atas konflik internal yang terjadi di tubuh Nahdlatul Ulama (NU).
Seruan Muhasabah dan Islah demi Kesatuan NU
KH Said menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang terjadi, menyebut konflik ini sebagai sesuatu yang ironis dan memalukan.
"Sungguh sangat ironis, sungguh sangat malu, yang konon katanya kita bisa menjadi penengah, moderat, tawasut (moderasi), tawazun (keseimbangan), yang bisa menjadi penengah konflik di mana pun berada, eh kita sendiri berkonflik," ungkapnya.
Ia mengajak semua pihak untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) dan menyatakan bahwa kesalahan seharusnya tidak ditimpakan kepada pihak luar.
"Kalau sudah muhasabah, mari semua katakan, yang salah saya bukan siapa-siapa. Kami yang salah. Kenapa separah ini perselisihan di PBNU dan ini menjadi tertawaan semua orang baik non-NU dan non-muslim," ujarnya.
KH Said juga meminta semua pihak untuk menghormati hasil Forum Musyawarah Kubro yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, sebagai upaya menyatukan kembali internal PBNU.
Sebelumnya, beberapa pertemuan juga telah dilangsungkan di Pesantren Al Falah (Kediri) dan Pesantren Tebuireng (Jombang) untuk mencari jalan damai.
Gus Yahya Nyatakan Siap Berislah dan Klarifikasi
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang turut hadir dalam forum tersebut menegaskan komitmennya terhadap proses rekonsiliasi.
"Sejak awal, sejak detik pertama saya juga senantiasa menginginkan islah. Saya siap berislah binaan al haq (kebenaran), tidak binaan al batin (yang tersembunyi). Dan saya sepenuhnya taslim, apa yang telah disepakati hadirin oleh PWNU, PCNU se-Indonesia juga Mustasyar," tegasnya.
Ia menegaskan keterbukaannya untuk klarifikasi dan tabayun, bahkan siap memberikan bukti dan saksi jika dibutuhkan.
Gus Yahya juga mengaku telah mengirim pesan kepada Rais Aam PBNU untuk meminta waktu menghadap, namun belum mendapat respons.
"Tadi begitu mendengar apa yang disampaikan dari kesepakatan PWNU dan PCNU seluruh Indonesia, saya langsung mengirim pesan ke Rais Aam mohon waktu untuk menghadap, tapi sekarang belum dapatkan jawaban. Saya akan tunggu sampai 3x24 jam dan saya akan lapor kembali," jelasnya.
KH Said Aqil menegaskan bahwa tidak ada campur tangan pemerintah dalam konflik yang terjadi, dan menyerukan agar konflik diselesaikan dengan islah, bukan diperpanjang hingga ke muktamar.
Forum Musyawarah Kubro yang diadakan di Lirboyo diikuti oleh PWNU, PCNU se-Indonesia, serta PCINU, baik secara langsung maupun daring, dan mendesak kedua pihak di PBNU untuk segera berdamai dan menyelesaikan perbedaan.
- Penulis :
- Gerry Eka







