Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Festival Tahunan di Kota Jember, Apa Saja?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Festival Tahunan di Kota Jember, Apa Saja?
Foto: Kota Jember (pixabay.com/id/users/astama81-71731/)

Pantau - Jember merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang dijuluki Kota Suwar Suwir karena makanan khasnya yaitu camilan Suwar Suwir populer di sana. Selain dijuluki Kota Suwar Suwir, Jember juga ditetapkan sebagai Kota Karnaval oleh Kementerian Pariwisata atas konsistensinya menggelar Jember Fashion Carnaval sejak 2003, seperti dikutip dari CNN Indonesia. 

Jember Fashion Carnaval (JFC) merupakan salah satu festival tahunan berskala internasional yang terkenal di Kota Jember. Festival ini mulanya berawal dari agenda tahunan arak-arakan reog Ponorogo sebagai ikon Indonesia yang diselenggarakan saat HUT kota Jember hingga menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan selama 4-5 hari dengan membawa tema segar setiap tahunnya. Dalam 4-5 hari tersebut, festival ini memiliki rangkaian acara yang berbeda-beda, termasuk pameran, karnaval busana, dan berbagai kegiatan lainnya

Event ini menampilkan prosesi penari dengan kostum yang sangat mengesankan, dengan penekanan pada motif tradisional Indonesia. Jember Fashion Carnaval (JFC) diikuti oleh ribuan peserta dan disaksikan oleh ratusan ribu penonton di sepanjang jalan utama Kota Jember yang memiliki panjang sekitar 3,6 kilometer. JFC telah menjadi salah satu festival mode terbesar di Indonesia dan telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu karnaval terbesar di dunia.

Baca juga:

Alasan Kota Jember Dijuluki Kota Suwar Suwir, Ternyata Berkaitan dengan Makanan Khas

5 Kuliner Khas Jember yang Wajib Dicoba

Selain JFC, terdapat juga festival-festival lain yang digelar di Kota Jember, seperti Festival Egrang Tanoker, Festival Pegon dan Festival Budaya. Festival-festival ini juga tidak kalah menarik karena menampilkan pesona budaya dan keindahan alam.

Festival Pegon yaitu festival moda angkutan tradisional, biasanya diselenggarakan setiap tahun pada hari ketujuh setelah Hari Raya Idul Fitri. Sedangkan Festival Budaya diselenggarakan sebagai tampilan kesenian yang menjadi hiburan pada kegiatan yang menghadirkan bupati. Sementara itu, festival Egrang Tanoker menampilkan permainan egrang yang dipadukan dengan musik perkusi dan gerak tari, bertujuan untuk merevitalisasi permainan tradisional egrang.

Penulis :
Latisha Asharani