
Pantu - Banyak isu yang beredar bahwa nasi putih tidak baik karena bisa sebabkan diabetes. Lantas, benarkah nasi putih bisa sebabkan diabetes?
Nasi putih menjadi makanan pokok orang Indonesia sejak dulu hingga kini. Bahkan timbul paradigma bahwa rasanya belum makan apabila tanpa nasi.
Nasi putih sendiri termasuk dalam makanan dengan indeks glikemik tinggi. Setelah mengonsumsinya, kadar gula darah bisa saja melonjak naik.
Dilansir dari Very Well Health, sebuah penelitian menunjukkan, konsumsi nasi putih dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 11%.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengonsumsi nasi putih secara terukur. Selain itu, jika ingin konsumsi nasi putih sebaiknya dalam keadaan dingin.
Mengutip dari Hello Sehat, nasi panas dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal ini didasarkan pada sebuah studi dalam jurnal Nutrition & Diabetes yang mengkaji dampak konsumsi nasi dingin pada pasien diabetes tipe 1.
Studi tersebut menemukan nasi yang sudah didinginkan bisa membantu mengurangi dan mengontrol lonjakan kadar gula darah pasca makan pada individu dengan diabetes tipe 1.
Jika tubuh tidak segera mengolahnya sebagai sumber energi, hal ini dapat menjadi pemicu penyakit diabetes. Dalam secangkir nasi putih, mengandung 44,5 gram karbohidrat yang dapat memicu penumpukan lemak dalam tubuh.
Namun, penting untuk dicatat bahwa nasi putih tidak secara langsung menyebabkan diabetes. Faktor risiko diabetes melibatkan berbagai aspek seperti pola makan secara keseluruhan, gaya hidup, genetika, dan faktor lainnya.
Konsumsi nasi putih yang berlebihan dan rutin setiap hari dapat mendukung perkembangan diabetes tipe 2. Bagi pengidap diabetes yang ingin mengonsumsi nasi putih, disarankan untuk menikmatinya selagi dingin.
Karbohidrat dalam nasi panas akan berubah menjadi pati resisten, yaitu serat khusus yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Dengan mengonsumsi nasi putih yang dingin, indeks glikemiknya lebih rendah dan dapat membantu mengontrol kadar gula darah.
Penting! perli dicatat, bahwa setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dan kondisi kesehatan yang unik.
Jika Anda memiliki diabetes atau memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan diabetes, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan Anda
- Penulis :
- Sofian Faiq
- Editor :
- Ahmad Munjin