
Pantau - Freddie Ljungberg mengungkapkan keheranannya terhadap mantan rekan setimnya, Martin Keown, yang meminta maaf kepada Ruud van Nistelrooy atas insiden panas yang terjadi 22 tahun silam dalam laga Premier League antara Arsenal dan Manchester United.
Dalam pertandingan tersebut, Van Nistelrooy gagal mengeksekusi penalti untuk MU, lalu Keown melompat dan mendorongnya dalam ekspresi emosional yang memicu keributan antar pemain kedua tim.
Akibat insiden itu, FA menjatuhkan sanksi kepada Arsenal dan Manchester United.
"Kami Tidak Mengecewakan Siapa-siapa"
Pertemuan kembali antara Keown dan Van Nistelrooy terjadi pada Februari 2025 di King Power Stadium.
Saat itu, Keown sedang bertugas sebagai komentator lapangan, sedangkan Van Nistelrooy hadir sebagai manajer Leicester City.
Ketika keduanya berinteraksi, Keown mengatakan, "Maaf atas segala tingkah-polah yang terjadi pada masa lalu".
Van Nistelrooy menanggapinya dengan santai, menyebut, "Apa yang terjadi di lapangan, tetap di lapangan. Itu rivalitas yang bagus, kan?".
Namun, Ljungberg yang melihat cuplikan pertemuan itu, tidak sepakat dengan sikap Keown.
"Aku sudah melihat wawancara itu dan kamu minta maaf. Aku tidak akan pernah minta maaf atas yang sudah terjadi saat itu," ujar Ljungberg.
Menurutnya, reaksi Keown kala itu adalah bentuk pembelaan terhadap kehormatan Arsenal yang kerap diremehkan.
Ia menegaskan bahwa insiden tersebut menjadi bukti bahwa Arsenal adalah tim yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Keown kemudian menanggapi bahwa ia hanya ingin menjadi pribadi yang lebih dewasa.
"Aku cuma ingin jadi sosok yang lebih dewasa," katanya.
Namun Ljungberg tetap bersikeras, "Kami tidak perlu minta maaf. Pada hari itu (22 tahun lalu) kami tidak mengecewakan siapa-siapa. Kamu menjadi pemimpin sejati."
- Penulis :
- Peter Parinding