Pantau Flash
HOME  ⁄  Sepakbola

Alasan Carlo Ancelotti Menolak Jadi Pelatih Galak Meski Real Madrid Terpuruk

Oleh Gian Barani
SHARE   :

Alasan Carlo Ancelotti Menolak Jadi Pelatih Galak Meski Real Madrid Terpuruk
Foto: Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti menegaskan pendekatan lembutnya bukan karena kelemahan, melainkan prinsip kepemimpinan yang ia pegang.

Pantau - Carlo Ancelotti akhirnya angkat bicara menanggapi anggapan bahwa dirinya terlalu lembek dalam menangani skuad bertabur bintang Real Madrid.

Ancelotti mengakui bahwa ia memang bukan tipe pelatih yang galak, dan tidak akan mengubah pendekatannya demi memenuhi ekspektasi publik.

Musim ini, Real Madrid mengalami penurunan performa setelah pergantian tahun, meski sempat tampil mulus di awal musim.

Madrid tersingkir dari Liga Champions dan kini tertinggal empat poin dari Barcelona dalam klasemen sementara La Liga.

Meski berhasil melaju ke final Copa del Rey, Los Blancos harus menghadapi Barcelona yang sedang berada dalam performa terbaik.

Ancelotti: Kepemimpinan Bukan Soal Galak

Ancelotti menjadi sorotan bukan hanya karena hasil pertandingan, tetapi juga karena taktik, strategi, dan gaya manajemen tim yang dinilai terlalu lunak.

Banyak pihak menilai seharusnya Ancelotti bersikap lebih keras, mengingat ia memiliki otoritas besar di klub.

Namun, Ancelotti menegaskan bahwa ia tidak akan mengubah dirinya hanya untuk menyenangkan pihak luar.

"Saya sudah sering ditanyai hal ini. Setiap kali ada masalah, orang bilang saya terlalu lemah. Saya mencoba mengelola hubungan dengan cara yang mencerminkan siapa saya," kata Ancelotti.

Ia menambahkan bahwa marah tidak selalu berarti keras dan bahwa rasa hormat jauh lebih penting dalam mengelola hubungan dengan pemain.

"Saya sudah sering marah musim ini, tetapi ini tidak berarti saya lebih keras. Kuncinya adalah memiliki rasa hormat dan dihormati. Anda harus memahami pemain sebagai pribadi dan apa yang dia lakukan dalam hidup," lanjutnya.

Filosofi Kepelatihan Ancelotti

Dalam pernyataan yang tegas namun santai, Ancelotti menjelaskan bahwa pendekatan keras bukanlah bagian dari dirinya sejak dulu.

"Tidak ada yang pernah memperlakukan saya dengan kasar, tidak juga ayah, pelatih-pelatih saya dulu, atau guru-guru saya. Terkadang orang bilang Anda perlu menggunakan cambuk. Saya tidak bisa melakukan itu. Silakan pekerjakan pelatih lain, itu bukan cara saya."

Pelatih asal Italia ini tetap percaya bahwa dengan menghormati dan memahami para pemain sebagai manusia, ia bisa menciptakan suasana yang kondusif untuk berkembang.

Ancelotti menyimpulkan bahwa pendekatannya adalah hasil dari nilai hidup yang ia pegang dan bukan bentuk kelemahan.

Penulis :
Gian Barani