
Pantau - Gennaro Gattuso resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala timnas Italia pada Minggu (15/6), menggantikan Luciano Spalletti yang diberhentikan oleh Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) menyusul performa buruk Italia di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Gattuso, mantan gelandang tangguh yang pernah membawa Italia juara dunia 2006, kini dipercaya mengemban misi besar: mengembalikan martabat sepak bola Italia di panggung internasional.
Dari Gelandang Berapi ke Pemimpin Taktis
Gattuso dikenal sebagai sosok gelandang pekerja keras dengan tubuh kekar, rambut gondrong, tatapan membara, dan stamina luar biasa.
Julukan "Rhino" atau "Si Badak" melekat karena karakter gigih dan tak kenal kompromi di lapangan.
Saat memperkuat AC Milan, Gattuso menjadi simbol loyalitas dan determinasi, menyumbangkan dua trofi Liga Champions dan dua gelar Liga Italia di era keemasan Rossoneri.
Ia juga menjadi bagian tak tergantikan di lini tengah timnas Italia, berduet bersama Andrea Pirlo saat menjuarai Piala Dunia 2006.
Usai pensiun pada 2013, Gattuso memulai karier kepelatihan dari level bawah, melatih klub Swiss Sion, lalu OFI Crete di Yunani, dan Pisa di Italia, yang ia bawa promosi ke Serie B meski dengan keterbatasan bujet dan fasilitas.
Ia kembali ke AC Milan sebagai pelatih dan dikenal karena menjaga stabilitas meski tanpa gelar.
Prestasi puncaknya diraih bersama Napoli dengan menjuarai Piala Italia pada 2020.
Sebagai pelatih, Gattuso mengusung gaya bermain modern yang kontras dengan karakter bermainnya dulu.
Ia menerapkan pendekatan berbasis penguasaan bola, tekanan tinggi, membangun serangan dari belakang, serta kerja kolektif.
"Ide saya bukan hanya tentang taktik, tapi tentang semangat, kebanggaan, dan kebersamaan," ungkapnya.
Tugas Berat dan Harapan Tinggi
Italia kini berada di posisi ketiga Grup I kualifikasi Piala Dunia 2026, menghadapi tekanan besar setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018 dan performa yang tak stabil usai kemenangan Euro 2020.
FIGC memutuskan memecat Spalletti dan mempercayakan tongkat komando kepada Gattuso tanpa mengumumkan durasi kontraknya.
Ia mendapat mandat jelas: membawa Italia lolos ke Piala Dunia dan membangkitkan semangat nasional di lapangan.
Gattuso akan menangani skuad muda yang potensial, termasuk Gianluca Scamacca, Nicolo Fagioli, Sandro Tonali, Giorgio Scalvini, Raoul Bellanova, dan Gianluigi Donnarumma.
Sebagai pelatih, ia dikenal ekspresif dan aktif di pinggir lapangan, seringkali menggabungkan taktik dan emosi dalam pendekatannya.
Gattuso dianggap sebagai sosok yang membawa strategi penuh semangat dan harga diri, sesuai dengan tradisi sepak bola Italia yang penuh gairah.
Kini, harapan Italia tertumpu padanya, tak hanya untuk meraih tiket ke Piala Dunia, tapi juga memulihkan kebanggaan dan identitas Azzurri yang telah lama memudar.
"Sepak bola adalah hidup saya, identitas saya, dan sekarang misi saya adalah mengembalikan kebanggaan itu," ia menegaskan.
- Penulis :
- Balian Godfrey
- Editor :
- Balian Godfrey