
Pantau - Real Oviedo resmi promosi ke LaLiga untuk musim 2025/2026 setelah menang dramatis di final play-off, mengakhiri penantian panjang selama 24 tahun dari kasta tertinggi sepak bola Spanyol.
Di bawah kepemimpinan Santi Cazorla yang kini berusia 40 tahun, Oviedo bangkit dari ketertinggalan dan menyingkirkan Mirandes dalam dua leg laga final yang berlangsung penuh emosi.
Cazorla Jadi Pahlawan, Oviedo Tuntaskan Perjuangan Panjang
Real Oviedo finis di peringkat ketiga dalam musim reguler Segunda División, dan lolos ke babak play-off bersama Mirandes, Racing Santander, dan Almeria untuk memperebutkan satu tiket terakhir promosi ke LaLiga.
Oviedo mengalahkan Almeria di semifinal sebelum menghadapi Mirandes di partai final dua leg.
Pada leg pertama, Oviedo harus mengakui keunggulan Mirandes dengan skor 0-1.
Leg kedua yang berlangsung di kandang sendiri, Estadio Carlos Tartiere, berjalan penuh tekanan.
Oviedo tertinggal lebih dulu lewat gol Joaquin Panichelli pada menit ke-16, membuat agregat menjadi 0-2.
Namun sebelum babak pertama usai, Oviedo mendapat penalti yang dieksekusi dengan tenang oleh Santi Cazorla. Skor menjadi 1-1 di pertandingan, dan 1-2 secara agregat.
Momentum kebangkitan berlanjut di babak kedua saat Ilyas Chaira mencetak gol pada menit ke-52, membuat agregat imbang 2-2.
Karena skor tidak berubah hingga waktu normal berakhir, pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan.
Di masa extra time, Francisco Portillo menjadi penentu kemenangan dengan gol ketiga Oviedo, mengunci kemenangan agregat dan membawa klub kembali ke divisi teratas.
Dari Krisis ke Kebangkitan, Cazorla Pulang untuk Misi Besar
Kebangkitan Oviedo menjadi kisah emosional mengingat klub ini sempat tenggelam karena krisis keuangan.
Santi Cazorla, lulusan akademi Oviedo, sempat meninggalkan klub pada tahun 2003 karena persoalan finansial, dan memilih kembali pada 2023 untuk memperkuat klub masa kecilnya.
Kepulangannya bukan hanya simbolis, tetapi juga berperan krusial dalam perjalanan menuju promosi.
Dengan promosi ini, Real Oviedo akan kembali merasakan atmosfer LaLiga setelah terakhir kali tampil pada musim 2000/2001.
- Penulis :
- Balian Godfrey