
Pantau - Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel, tetap memberikan pujian kepada timnya meski harus menelan kekalahan 0-1 dari Persis Solo dalam laga persahabatan di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Sabtu.
Pernyataan tersebut disampaikan Van Gastel dan dikutip dari laman resmi klub PSIM pada hari Minggu.
Pelatih asal Belanda itu mengapresiasi dua aspek utama yang ditampilkan anak asuhnya, yaitu kekompakan tim dan mentalitas bermain yang positif sepanjang pertandingan.
" Saya suka melihat beberapa sikap, seperti kami tetap bersatu, seperti bertahan dengan kompak, bertindak seperti sebuah tim, berkomunikasi satu sama lain," ungkapnya.
Evaluasi Dua Babak dan Perubahan Strategi
Van Gastel menyebut bahwa timnya tampil dalam dua karakter berbeda antara babak pertama dan kedua.
Menurutnya, Persis Solo lebih mendominasi di babak pertama, sementara PSIM bangkit dan menunjukkan permainan lebih baik di babak kedua.
" Saya melihat dua babak yang berbeda. Saya pikir babak pertama, Solo sedikit lebih baik dari kami, dan babak kedua sebaliknya. Saya berbicara dengan para pemain saat turun minum. Saya pikir kami tidak bermain dengan baik di babak pertama," jelasnya.
" Babak kedua jauh lebih baik. Mereka tetap bersatu, kami menciptakan beberapa peluang, dan bahkan kami seharusnya bisa menciptakan lebih banyak peluang," tambahnya.
Fokus Pembentukan Tim dan Fisik Pemain
Van Gastel mengungkapkan bahwa fokus PSIM saat ini adalah meningkatkan kebugaran fisik pemain serta menyempurnakan sistem permainan sebelum kompetisi resmi dimulai.
Ia juga menyebut bahwa dirinya dan staf pelatih sedang mengevaluasi performa para pemain untuk menentukan siapa saja yang layak menjadi bagian dari skuad utama musim mendatang.
Dalam laga persahabatan tersebut, PSIM Yogyakarta harus mengakui keunggulan Persis Solo lewat satu gol yang dicetak oleh gelandang muda Zanadin Fariz.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf