
PANTAU - Manajemen Persikad Depok buka suara terkait insiden yang menimpa pemainnya Bil Asqan saat bertanding melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (4/10/2025). Dalam laga itu, Bili -sapaan akrab Bil Asqan- mengalami kolaps setelah disikut Jeferson.
Pemilik Persikad Abdullah Alatas menyadari bahwa sepak bola adalah olahraga yang memiliki risiko cedera besar. Namun, cedera yang menimpa Bili sangat tidak bisa ditolelir.
“Insiden yang menimpa Bili adalah peristiwa yang sangat serius dan mengancam nyawanya,” ujar Abdullah lewat siaran pers yang diterima Pantau, Senin (6/10/2025).
Abdullah menyatakan, Bili adalah pemain penting bagi Persikad. Dia pemain muda yang penuh talenta.
“Tapi, kesehatan Bili jauh lebih penting dari apapun. Termasuk prestasi di lapangan,” tegas Abdullah.
Persikad Tanggung Seluruh Biaya Pengobatan Bili
Abdullah memastikan klub akan bertanggung jawab penuh terhadap penanganan cedera Bili. Bili akan diurus sampai sembuh.
“Kami berkomitmen penuh untuk tanggung tangguj jawab secara finansial maupun praktik penanganan kondisi Bili. Kami akan mendampingi seluruh proses rehabilitasi Bili agar dapat pilih sepenuhnya,” terang Abdullah.
Harus Ada Sanksi Tegas
Abdullah berharap insiden yang menimpa Bili menjadi yang terakhir di sepak bola Indonesia. Karena itu, perlu ada hukuman tegas bagi pemain yang bersikap tidak sportif di lapangan. Artinya, Jeferson harus disanksi tegas.
“Mohon kepada PSSI dan I-League untuk menjatuhkan hukuman ke siapapun pemain yang tidak sportif. Ini demi memproteksi pemain di lapangan,” tandasnya.
- Penulis :
- Taufiq Ardyansyah