
Pantau - Patrick Kluivert berpeluang mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pelatih asal Belanda kelima yang sukses membawa tim Asia lolos ke putaran final Piala Dunia FIFA, setelah Guus Hiddink, Dick Advocaat, Pim Verbeek, dan Bert van Marwijk.
Misi Sejarah Indonesia Menuju Piala Dunia
Kluivert saat ini memimpin skuad Indonesia di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan harapan membawa Tim Garuda tampil untuk pertama kalinya di ajang tertinggi sepak bola dunia sejak kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Perjalanan Indonesia di babak keempat ini sarat nuansa romantisme dan nasionalisme, dengan tantangan berat menghadapi dua tim yang pernah mencicipi atmosfer Piala Dunia: Irak (1986) dan Arab Saudi (enam dari delapan edisi terakhir).
Tim Merah Putih dijadwalkan melakoni laga tandang melawan Arab Saudi di Jeddah, sebelum menjamu Irak.
Selain tantangan teknis, skuad asuhan Kluivert juga harus menghadapi tekanan atmosfer stadion lawan yang sulit.
Namun demikian, grafik perkembangan tim nasional Indonesia di bawah Kluivert justru menunjukkan tren positif yang dianggap lebih menjanjikan dibanding Arab Saudi dan Irak.
Dilihat dari kualitas permainan dan peningkatan peringkat FIFA, Indonesia dinilai lebih atraktif dan progresif.
Statistik: Indonesia Tertinggal, Tapi Tak Terpaut Jauh
Meski begitu, catatan sejarah tidak berpihak pada Indonesia.
Irak dua kali mengalahkan Indonesia di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk kemenangan 2-0 di Jakarta pada 6 Juni 2024.
Secara head-to-head, Irak belum pernah kalah dari Indonesia dalam sembilan pertemuan terakhir.
Namun sejak kemenangan atas Indonesia, performa Irak justru tidak mengalami peningkatan signifikan.
Dalam 11 pertandingan terakhir, Irak mencatat lima kemenangan, tiga hasil imbang, dan tiga kekalahan.
Indonesia mencatat hasil yang tidak jauh berbeda: empat kemenangan, tiga imbang, dan empat kekalahan.
Statistik ini menunjukkan bahwa selisih kualitas antara kedua tim tidak sejauh yang tercermin dari peringkat FIFA—di mana Indonesia memiliki posisi dua kali lebih rendah dari Irak.
Faktanya, Indonesia adalah tim dengan peringkat FIFA terendah sejak babak kedua Kualifikasi Piala Dunia zona Asia dimulai.
Hadapi Grup Berat, Garuda Tak Gentar Lawan Tim Elit Asia
Di babak ketiga, Indonesia tergabung dalam grup yang sangat berat, menghadapi dua dari empat tim terbaik Asia: Jepang dan Australia.
Sementara tim lainnya seperti Arab Saudi, Bahrain, dan China juga masih memiliki peringkat jauh di atas skuad Garuda.
Di sisi lain, Irak hanya tergabung dalam grup yang memiliki satu tim yang berperingkat lebih tinggi, yaitu Korea Selatan—dan selalu kalah dalam pertemuan dengan tim Negeri Ginseng itu.
Menariknya, Indonesia justru menunjukkan kemajuan dengan menundukkan tim-tim yang secara peringkat lebih tinggi, termasuk Arab Saudi yang sejajar dengan Irak dalam kekuatan kawasan.
Dengan semangat tinggi dan tren peningkatan performa, Patrick Kluivert dan tim nasional Indonesia berpeluang menulis sejarah baru dalam perjalanan sepak bola nasional.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf