billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

Studi Australia: Konsumsi Alkohol Sejak Remaja Tingkatkan Risiko Mabuk Berat dan Ketergantungan di Usia Dewasa

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Studi Australia: Konsumsi Alkohol Sejak Remaja Tingkatkan Risiko Mabuk Berat dan Ketergantungan di Usia Dewasa
Foto: (Sumber: Sejumlah botol minuman beralkohol dipajang di toko . ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna.)

Pantau - Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Narkoba dan Alkohol Nasional (NDARC) Universitas New South Wales, Australia, mengungkapkan bahwa konsumsi alkohol sejak usia remaja secara signifikan meningkatkan risiko menjadi peminum berat dan mengalami gangguan terkait alkohol di masa dewasa.

Penelitian ini memantau pola konsumsi alkohol lebih dari 900 remaja Australia setiap tahun selama satu dekade.

Hasil studi menunjukkan bahwa semakin dini seorang remaja mulai mengonsumsi alkohol—terutama sebelum usia legal 18 tahun—semakin tinggi risiko yang mereka hadapi di kemudian hari.

Remaja Pemula Alkohol Berisiko Tinggi Mabuk dan Ketergantungan

Remaja yang mulai minum alkohol pada usia 12 tahun tercatat memiliki kecenderungan lebih besar untuk mabuk berat secara rutin dan menyalahgunakan alkohol di usia 20-an, dibandingkan mereka yang mulai mengonsumsi alkohol pada usia 18 tahun.

Data menunjukkan bahwa:

Remaja peminum dini memiliki 24 persen lebih besar kemungkinan mengalami mabuk berat berulang setiap bulan di usia 20 tahun (dengan definisi mabuk sebagai konsumsi minimal empat minuman standar dalam satu kesempatan).

Mereka juga 73 persen lebih berisiko mengalami bahaya terkait alkohol.

Selain itu, kelompok peminum dini ini lebih rentan mengalami ketergantungan alkohol, penyalahgunaan, dan gangguan penggunaan alkohol.

Membantah Mitos "Mencicipi Alkohol Aman di Bawah Pengawasan"

Temuan ini telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah Addiction dan membantah anggapan umum bahwa membiarkan anak mencicipi alkohol dalam jumlah kecil di bawah pengawasan orang tua adalah aman.

Penulis senior studi sekaligus Wakil Direktur NDARC, Amy Peacock, menegaskan pentingnya mencegah akses alkohol pada remaja.

"Temuan kami mendukung pedoman saat ini yang merekomendasikan agar remaja sebisa mungkin menghindari konsumsi minuman beralkohol sebelum memasuki usia dewasa. Temuan ini juga memperkuat perlunya intervensi kesehatan masyarakat yang menargetkan baik anak-anak maupun orang tua," ungkapnya.

Hasil studi ini menjadi pengingat bahwa bahkan paparan alkohol dalam jumlah kecil sejak usia dini tetap dapat meningkatkan risiko serius di masa depan, termasuk bahaya fisik, psikologis, dan sosial akibat penyalahgunaan alkohol.

Penulis :
Aditya Yohan