billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

Kemendikdasmen Tambah Mata Pelajaran Koding dan AI, DPR: AI Harus Perkuat Guru Bukan Menggantikan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Kemendikdasmen Tambah Mata Pelajaran Koding dan AI, DPR: AI Harus Perkuat Guru Bukan Menggantikan
Foto: Siswa Sekolah Garuda di Samarinda, Kalimantan Timur mengenalkan motif-motif batik khas Kalimantan berbasis optimasi AI (sumber: ANTARA/Ahmad Rifandi)

Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) resmi memperkenalkan mata pelajaran baru berupa koding dan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) sebagai bagian dari transformasi kurikulum pendidikan nasional.

Langkah ini diambil untuk menyesuaikan sistem pendidikan Indonesia dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masa depan.

Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikdasmen, Maulani Mega Hapsari, menyatakan bahwa pembaruan kurikulum ini penting untuk membentuk ekosistem pendidikan yang adaptif dan inovatif.

"Perkembangan teknologi informasi menuntut seluruh ekosistem pendidikan, mulai dari pemerintah, dinas pendidikan, sekolah, guru, hingga siswa untuk adaptif dan inovatif agar mampu bersaing secara global," ungkapnya saat ditemui di Samarinda pada hari Selasa.

Kurikulum Bertransformasi Hadapi Era Digital

Maulani menegaskan bahwa kurikulum sebagai inti pendidikan harus terus bertransformasi mengikuti tuntutan zaman.

Ia menambahkan, pemanfaatan teknologi AI dalam pendidikan dapat memberikan efisiensi dalam pelaksanaan tugas administratif guru, terutama yang bersifat repetitif.

Langkah ini juga diyakini akan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pendekatan yang lebih relevan dan kontekstual.

Dukungan DPR dan Pentingnya Etika Pemanfaatan AI

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, mendukung langkah Kemendikdasmen dalam mengadopsi teknologi AI ke dalam dunia pendidikan.

"Mau tidak mau, AI akan menjadi bagian dari pendidikan. Tugas kita adalah memastikan kehadirannya untuk memperkuat guru, bukan menggantikan guru," ia mengungkapkan.

Hetifah menjelaskan bahwa AI dapat berfungsi sebagai alat bantu untuk menciptakan konten pembelajaran yang lebih kaya dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Selain itu, AI mampu menyediakan layanan pembelajaran yang dipersonalisasi, bertindak sebagai asisten mengajar virtual, serta memberikan asesmen dan umpan balik secara otomatis.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya penerapan etika dalam penggunaan AI di lingkungan sekolah guna mencegah potensi penyalahgunaan.

Penulis :
Leon Weldrick