Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

Studio Ghibli Minta OpenAI Hentikan Penggunaan Karya Tanpa Izin untuk Latih AI

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Studio Ghibli Minta OpenAI Hentikan Penggunaan Karya Tanpa Izin untuk Latih AI
Foto: (Sumber: Film terbaru studio Ghibli "Earwig and the Witch" (ANTARA/Studio Ghibli))

Pantau - Studio Ghibli, melalui Content Overseas Distribution Association (CODA), meminta OpenAI untuk menghentikan penggunaan karya-karya mereka dalam pelatihan model kecerdasan buatan (AI) tanpa izin resmi.

Permintaan tersebut disampaikan dalam sebuah surat resmi yang dikirim CODA, yang mewakili sejumlah penerbit besar di Jepang, termasuk Studio Ghibli.

Studio Ghibli dikenal luas melalui film animasi legendaris seperti Spirited Away dan My Neighbor Totoro, yang memiliki gaya visual sangat khas.

Teknologi generatif milik OpenAI dianggap berdampak besar terhadap kekayaan intelektual Studio Ghibli, terutama sejak fitur pembuat gambar diluncurkan di ChatGPT pada Maret lalu.

Banyak pengguna menggunakan fitur tersebut untuk membuat ulang gambar hewan peliharaan dan potret dengan gaya khas Ghibli, tanpa izin resmi dari pihak studio.

CEO OpenAI, Sam Altman, bahkan sempat mengganti foto profilnya di platform X menjadi versi bergaya Ghibli, yang memperkuat kekhawatiran tentang penggunaan tanpa izin.

CODA menyampaikan permintaan ini di saat OpenAI terus memperluas akses terhadap teknologi generatif mereka, termasuk aplikasi pembuat video bernama Sora.

Kritik Terhadap Pendekatan OpenAI dan Respons Industri

Permintaan dari CODA mencerminkan meningkatnya kritik terhadap pendekatan OpenAI yang dinilai lebih mengutamakan aksi terlebih dahulu dan meminta maaf kemudian, alih-alih meminta izin sebelumnya.

Pendekatan tersebut dianggap membuka celah terhadap penyalahgunaan teknologi untuk meniru karakter fiksi maupun tokoh publik, termasuk figur selebritas yang telah meninggal dunia.

Keluhan serupa sebelumnya juga disampaikan oleh Nintendo dan keluarga Dr. Martin Luther King Jr., yang khawatir terhadap potensi deepfake dan pelanggaran hak cipta.

Saat ini, keputusan untuk merespons atau mengabaikan permintaan tersebut sepenuhnya berada di tangan OpenAI.

Jika tidak direspons, pihak yang merasa dirugikan dapat menempuh jalur hukum, meskipun hukum hak cipta di Amerika Serikat belum secara tegas mengatur penggunaan materi berhak cipta untuk pelatihan AI.

Sikap Hayao Miyazaki dan Pandangan terhadap AI

Sutradara ikonik Studio Ghibli, Hayao Miyazaki, belum memberikan komentar terbaru mengenai maraknya penggunaan AI terhadap karya-karyanya.

Namun dalam wawancara tahun 2016, setelah menyaksikan demo animasi 3D buatan AI, Miyazaki menyampaikan pandangannya secara tegas.

"Saya sama sekali tidak bisa menikmati hal seperti ini. Saya merasa hal ini merupakan penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri," ungkapnya saat itu.

Penulis :
Ahmad Yusuf