
Pantau - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menekankan pentingnya literasi digital bagi orang tua dan guru guna mencegah ketergantungan anak terhadap teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), yang dapat memengaruhi fungsi berpikir anak.
Risiko Brain Rot dan Peran Keluarga dalam Penggunaan AI
Nezar menyampaikan bahwa anak-anak yang sejak dini terbiasa menggunakan platform berbasis AI berisiko mengalami ketergantungan dan penurunan fungsi otak atau brain rot, akibat otak yang tidak digunakan secara maksimal.
Ia menyatakan bahwa orang tua dan guru dengan pemahaman digital dan AI yang memadai dapat membimbing anak agar menggunakan teknologi secara bijak dan sesuai kebutuhan.
Pernyataan tersebut disampaikan saat menerima perwakilan Indonesia AI Institute di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Nezar mengapresiasi upaya lembaga tersebut dalam mengedukasi masyarakat terkait risiko penggunaan teknologi baru yang tidak tepat sasaran.
Pemerintah Siapkan Talenta dan Regulasi Etika AI
Kementerian telah menjalankan program AI Talent Factory untuk mencetak talenta dengan standar global, agar generasi muda mampu menjadi pengembang (developer), bukan sekadar pengguna AI.
Pemerintah juga menyiapkan ekosistem pendukung untuk pemanfaatan kemampuan talenta dalam negeri serta menyusun regulasi guna memastikan adopsi AI berlangsung secara etis dan bertanggung jawab.
Regulasi yang dimaksud mencakup Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial, Peta Jalan AI Nasional, serta Peraturan Presiden tentang Etika AI.
- Penulis :
- Gerry Eka







