Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

Edisi Perdana Palladium Global Science Award Apresiasi Inovasi Dunia dalam Teknologi Berbasis Paladium

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Edisi Perdana Palladium Global Science Award Apresiasi Inovasi Dunia dalam Teknologi Berbasis Paladium
Foto: (Sumber : Palladium Global Science Award: Hong Kong Jadi Tuan Rumah Malam Penghargaan yang Mengapresiasi Sejumlah Teknologi Terinovatif yang Memakai Bahan Paladium.)

Pantau - Ajang internasional perdana Palladium Global Science Award sukses digelar di Hong Kong dengan menobatkan lima ilmuwan dari berbagai negara sebagai pemenang atas inovasi mereka dalam pemanfaatan paladium untuk sektor industri masa depan.

Kompetisi ini bertujuan mendorong penelitian dan teknologi baru berbasis paladium, serta memperkuat posisinya sebagai bahan strategis lintas industri.

Acara yang pertama kali diadakan pada tahun 2025 ini diikuti hampir 100 proposal dari lebih 30 negara.

Peserta mencakup bidang energi, metalurgi, kimia, nanoteknologi, kedokteran, elektronika, dan teknologi lingkungan.

Lima Ilmuwan Dunia Raih Penghargaan Bergengsi

Penghargaan diberikan kepada ilmuwan dari Kanada, Jepang, India, Amerika Serikat, dan Arab Saudi, dengan total hadiah senilai USD 350.000.

Acara dihadiri oleh ilmuwan terkemuka, pelaku industri, pejabat pemerintah, serta mitra internasional.

Penghargaan diumumkan dalam tiga kategori utama: Pengembangan Ilmiah Terbaik, Artikel Ilmiah Terbaik, dan Konsep Terapan Terbaik.

Dalam kategori Pengembangan Ilmiah Terbaik, Profesor Chao-Jun Li dari McGill University, Kanada, meraih posisi pertama atas pengembangan katalis paladium yang dapat mengubah metana dan karbon dioksida menjadi metanol.

Teknologi ini berdampak besar pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan efisiensi produksi.

Pemenang kedua adalah Profesor Makoto Fujita dari University of Tokyo dan Institute for Molecular Science, Jepang, yang berhasil menciptakan metode baru membangun nanostruktur paladium untuk digunakan dalam elektronika, kedokteran, dan industri lanjutan.

Kategori Artikel Ilmiah Terbaik dimenangkan oleh Profesor Senior Natesan Thirupathi dari Delhi University, India, atas riset organopalladium untuk mempercepat pengembangan obat dan menjadikan proses farmasi lebih ramah lingkungan.

Posisi kedua diraih oleh Profesor Michael Joseph Krische dari University of Texas at Austin, Amerika Serikat, yang mengembangkan metode kombinasi hydrogenation dan coupling dengan paladium untuk sintesis senyawa medis.

Kategori Konsep Terapan Terbaik dimenangkan oleh Profesor Safa Faris Kayed dari Prince Sattam bin Abdulaziz University, Arab Saudi.

Ia menciptakan PalladClear, sistem pemurnian air limbah berbasis paladium yang mampu membersihkan air, mengembalikan logam, dan mengurangi dampak lingkungan.

Paladium sebagai Kunci Inovasi Global Masa Depan

Francis Verpoort, Ketua Dewan Ahli Internasional Palladium Global Science Award, menyatakan bahwa penilaian tidak hanya berdasarkan ide orisinal, tetapi juga pada dampaknya di dunia nyata.

"Kami tak hanya menilai ide orisinal, namun juga pengaruhnya di dunia nyata—mempertemukan wawasan ilmiah dengan aplikasi praktis," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa paladium kini berkembang jauh melampaui peran tradisionalnya.

"Kami menilai inovasi yang mengubah peran paladium, dari sekadar bahan mentah menjadi sumber daya strategis, mulai dari kelas baru molekul antimikroba hingga alat presisi untuk industri-industri farmasi dan energi bersih."

"Dengan mengapresiasi sejumlah karya yang memadukan kajian ilmiah dan skalabilitas aplikasi, kami menyusun standar untuk litbang (R&D) global, serta membuat acuan tentang pemanfaatan paladium untuk mengatasi tantangan pada dekade mendatang," tambahnya.

Kompetisi ini terselenggara berkat dukungan berbagai mitra, seperti China Precious Metals Industry Committee (CPMIC), Shanghai Metals Market, North-West University (Afrika Selatan), dan MDX Research Center for Element Strategy (Jepang).

Edisi Selanjutnya Digelar Tahun 2026

Palladium Global Science Award akan kembali digelar pada musim semi tahun 2026.

Ilmuwan dan insinyur dari seluruh dunia diundang untuk mengajukan proyek baru yang menggabungkan teknologi, keberlanjutan lingkungan, dan inovasi industri berbasis paladium.

Penulis :
Aditya Yohan