Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

Blue Origin Terbangkan Pengguna Kursi Roda Pertama ke Luar Angkasa dalam Misi New Shepard NS-37

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Blue Origin Terbangkan Pengguna Kursi Roda Pertama ke Luar Angkasa dalam Misi New Shepard NS-37
Foto: (Sumber: Michaela Benthaus, seorang insinyur kedirgantaraan dan mekatronik di Badan Antariksa Eropa, yang mulai menggunakan kursi roda setelah dirinya menderita cedera pada sumsum tulang belakang akibat kecelakaan sepeda gunung pada 2018. (ANTARA/Istimewa).)

Pantau - Perusahaan antariksa Blue Origin sukses meluncurkan misi New Shepard NS-37 dari Situs Peluncuran One di Texas Barat pada Sabtu, 21 Desember 2025 pukul 08.16 pagi waktu Central Standard Time (CST) atau 21.16 WIB.

Misi ini mengangkut enam orang kru dalam satu kapsul menuju luar angkasa.

Salah satu anggota kru adalah Michaela Benthaus, seorang insinyur kedirgantaraan dan mekatronik dari Badan Antariksa Eropa (European Space Agency / ESA).

Michaela menjadi pengguna kursi roda pertama yang berhasil melampaui garis Karman, batas luar angkasa yang diakui secara internasional.

Ia mulai menggunakan kursi roda sejak mengalami cedera pada sumsum tulang belakang akibat kecelakaan sepeda gunung pada tahun 2018.

Misi ke-37 New Shepard, Penerbangan Singkat Namun Bersejarah

Penerbangan ini awalnya direncanakan berlangsung pada Kamis, 18 Desember 2025, namun harus ditunda karena ditemukan masalah saat pemeriksaan sistem prapenerbangan.

Setelah penundaan, peluncuran akhirnya sukses dilakukan pada Sabtu pagi waktu setempat.

Kapsul yang membawa seluruh kru kembali mendarat dengan selamat di Bumi setelah sekitar 10 menit penerbangan suborbital.

Misi NS-37 ini merupakan penerbangan ke-37 dari seluruh rangkaian misi New Shepard milik Blue Origin.

Ini juga menjadi misi ke-16 yang membawa manusia ke luar angkasa menggunakan sistem peluncuran tersebut.

Sebelumnya, pada April 2025, Blue Origin juga mencetak sejarah dengan misi berawak penuh perempuan pertama dalam penerbangan suborbitalnya.

Kehadiran Michaela dalam misi ini menjadi tonggak penting dalam inklusivitas dan aksesibilitas dunia penerbangan antariksa masa depan. 

Penulis :
Gerry Eka