Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

FMIPA UI dan UKIM Pasang Sistem Peringatan Dini Gempa di Pesisir Maluku untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

FMIPA UI dan UKIM Pasang Sistem Peringatan Dini Gempa di Pesisir Maluku untuk Tingkatkan Kesiapsiagaan Warga
Foto: (Sumber: FMIPA UI dukung Desa Pesisir Maluku siap hadapi gempa. ANTARA/HO-Humas UI.)

Pantau - Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) memasang enam unit Earthquake Warning Alert System (EWAS) di wilayah pesisir Kabupaten Maluku Tengah sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman gempa bumi.

Teknologi EWAS Diterapkan di Negeri Waai dan Pulau Nusalaut

Pemasangan sistem EWAS dilaksanakan pada 10–16 November 2025 di dua wilayah rawan gempa, yakni Negeri Waai dan Pulau Nusalaut.

Masing-masing wilayah mendapatkan tiga unit EWAS yang berfungsi memberikan peringatan dini secara otomatis dalam waktu singkat, sehingga masyarakat dapat segera melakukan tindakan penyelamatan diri dan mengurangi risiko jatuhnya korban.

"Pemasangan EWAS ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi dari perguruan tinggi dapat diterapkan secara langsung untuk keselamatan masyarakat," ujar Dr. Eng. Supriyanto, Dosen Program Studi Geofisika dan Geologi FMIPA UI.

Tim FMIPA UI tidak hanya menyediakan dukungan teknis, tetapi juga melakukan pendekatan pemberdayaan masyarakat agar teknologi tersebut dapat dimanfaatkan secara mandiri dan berkelanjutan.

Menurut Dr. Supriyanto, keberhasilan inovasi tidak hanya diukur dari kecanggihan sistem, tetapi juga dari sejauh mana masyarakat dapat mengoperasikannya secara efektif.

"Keberhasilan sebuah inovasi tidak hanya diukur dari teknologi itu sendiri, tetapi juga dari kemampuan masyarakat dalam memanfaatkannya," ia menambahkan.

Kolaborasi Dua Kampus Dukung Program Kementerian

Kegiatan ini merupakan bagian dari dua program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Program pertama adalah Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa UKIM di Pulau Nusalaut, diketuai oleh Vanny Leutualy.

Program kedua adalah Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) yang dilaksanakan di Negeri Waai dan diketuai oleh Joanna Cristy Patty.

Tim FMIPA UI turut memberikan pendampingan teknis dan nonteknis, mencakup pengembangan ide teknologi, perancangan program pemberdayaan, penyusunan proposal, perencanaan keuangan, pemenuhan luaran kegiatan, hingga penguatan jejaring kerja sama antar-lembaga.

Dekan Fakultas Kesehatan UKIM Ambon, Ns. Dene F. Sumah, menyambut baik kolaborasi ini.

"Kolaborasi ini sangat berarti bagi penguatan kesiapsiagaan dan keselamatan masyarakat pesisir," ungkapnya.

Keberadaan EWAS di Negeri Waai dan Pulau Nusalaut menjadi langkah konkret dalam menghadirkan solusi teknologi yang relevan bagi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana.

Inisiatif ini sekaligus memperlihatkan peran aktif perguruan tinggi dalam menjembatani ilmu pengetahuan dan kebutuhan riil masyarakat di lapangan.

Penulis :
Gerry Eka