Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

Data PDN Surabaya yang Kena Ransomware Sulit Dipulihkan

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Data PDN Surabaya yang Kena Ransomware Sulit Dipulihkan
Foto: Direktur Network & IT Solution PT Telkom, Herlan Wijanarko (tengah) memberikan keterangan pers di Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (26/6/2024). (YouTube Kemenkominfo TV)

Pantau - PT Telkom Indonesia menegaskan, data di Pusat Data Nasional (PDN) yang kena ransomware tak bisa di-recovery. Telkom bersama BSSN, Kemenkominfo, dan Bareskrim Polri berupaya memulihkan data PDN tersebut.

"Kita sejak kejadian sampai dengan hari ini sudah diasistensi oleh BSSN dan kerja sama dengan semua yang terkait tentu dengan Kominfo, kemudian dengan para tenant kemudian dengan Bareskrim, kita berusaha keras untuk melakukan recovery dengan resource yang kita miliki," kata Direktur Network & IT Solution PT Telkom, Herlan Wijanarko, dalam jumpa pers di Kemenkominfo, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Herlan menuturkan, PDN tersebar di beberapa wilayah, antara lain Surabaya (Jawa Timur), Serpong (Tangerang Selatan/Banten), dan PDN cadangan di Batam (Kepulauan Riau). Disebutkannya, data PDN yang terjerat ransomware di PDNS Surabaya tak bisa dipulihkan.

"Yang jelas data yang kena ransom ini sudah nggak bisa kita recovery. Jadi kita menggunakan sumber daya yang kita miliki, yang nomor satu kita mengidentifikasi ada tenant-tenant yang memang sudah memiliki backup, di lokasi Surabaya maupun yang ada di lokasi Batam, jadi kira-kira 44 tenant," jelasnya.

Dia membeberkan, upaya pemulihan data PDN yang dilakukannya bersama BSSN, Kominfo, dan Bareskrim Polri ini dijalankan dalam dua tahap.

"Jadi ini kita menyesuaikan dengan recovery stage 1, jadi kontak, kemudian kita klarifikasi dengan para tenant dan mulai kita upayakan untuk bisa kita aktifkan layanannya, tentu melalui medium temporer, jadi kita punya 2 medium temporer di PDN 1 dan satu media lain yang kita siapkan untuk mengaktifkan," tuturnya.

Dikatakannya, Telkom sudah berkoordinasi dengan penyewa yang kena imbas ransomware tersebut. Pihaknya juga sudah membahas apakah penyewa itu mempunya back-up data atau tidak.

"Kita juga sudah mengontak seluruh tenant yang terdampak di PDNS 1, jadi kita kontak satu persatu kerja sama dengan Kominfo untuk memastikan apakah tenant memiliki back-up di lokal atau tidak, termasuk situasi layanannya, dan ini sudah kita lakukan semua, hasilnya ada tenant yang memiliki back-up, ada yang tidak, ada beberapa yang tidak aktif, dan ada beberapa yang belum bisa diverifikasi," jelasnya.

"Nanti stage kedua kalau memang tidak ada back-up, kita akan me-repeat ulang, kita siapkan environment yang baru sebagai pengganti PDNS 2 yang sudah kita kunci, kita set-up ulang, kita implementasikan semua aspek security yang kita dapat dari BSSN melalui prosedur yang membuat ini lebih aman, baru kita pindah ke environment yang baru," sambungnya.

Penulis :
Khalied Malvino
Editor :
Khalied Malvino