
Pantau - Perkembangan teknologi seiring berjalannya waktu dapat membawa hal baru yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Salah satunya adalah Artificial Intelligence atau yang lebih dikenal AI.
AI yang dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan nama Kecerdasan Buatan, dapat mempermudah kegiatan penggunanya dengan cara menyajikan tulisan, gambar, audio, video yang diinginkan secara instan kepada penggunanya.
Selain memberikan keuntungan dan mempersingkat waktu, AI juga memberikan dampak negatif dimasa depan. Simak beberapa dampak negatif atau ancaman yang dapat ditimbulkan AI di masa mendatang:
Mengambil Alih Pekerjaan Manusia
Kemampuan AI dapat menyajikan gambar, video, tulisan dengan cara yang instan berdampak buruk kepada masyarakat yang mengandalkan bidang tersebut sebagai mata pencaharian.
Walaupun AI dapat menyajikan dengan cara instan dan tak memerlukan banyak waktu, semakin banyak individu yang lebih mengandalkan Teknologi Kecerdasan Buatan daripada mengandalkan kemampuan tangan manusia. Dengan banyaknya individu mengandalkan AI, kemampuan tangan manusia terancam digantikan dengan Teknologi Kecerdasan Buatan dan mempersempit lapangan pekerjaan.
Maraknya Cyber Crime
Kecerdasan Buatan dapat diakses oleh siapapun, termasuk pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Meningkatnya kemampuan AI yang dapat menyamarkan, mengganti, menghapus suatu gambar dan video sesuai dengan keinginan penggunanya membuat beberapa pihak lebih leluasa untuk melakukan kejahatan. AI yang dapat merubah, membuat suatu objek lewat satu ketikan menjadi pendukung bagi oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk melancarkan aksinya.
Mengurangi Produktivitas Seseorang
Menumpuknya pekerjaan menjadi alasan masyarakat cenderung mengandalkan kemampuan AI. Contohnya, murid yang malas menulis karena tugas menumpuk memilih menggunakan web AI untuk mengerjakan sisa tugasnya. Hal tersebut mungkin menunjukkan sisi positif kegunaan AI, namun disisi lain dapat membuat tingkat produktivitas seseorang menurun.
Sigapnya teknologi AI membuat orang-orang lebih merasa memiliki waktu santai karena tugas bisa dikerjakan dengan memanfaatkan AI. Namun hal tersebut menunjukkan tingkat produktivitas dan kreativitas seseorang yang semakin berkurang.
Dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, Guru Besar UGM, Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T, M.T, IPM. “AI jadi berbahaya ketika ada orang pintar yang paham AI dan membuat varian baru AI yang menyalahi etika seperti penyalahan terkait dengan privasi seperti perubahan muka dan sebagainya. Itu bahaya yang paling mengerikan,” ucapnya saat memberikan penjelasan mengenai Open AI dan Chat GPT pada Sekolah Wartawan.
Nyatanya, meningkatnya kemampuan teknologi tak hanya memberikan sisi positif. Bak membalikkan tangan, meningkatnya teknologi juga memberikan dampak negatif yang belum tentu dapat dikendalikan oleh manusia.
Laporan: Keyzia Ilunia Anatatya
- Penulis :
- Latisha Asharani