Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi

Komdigi Sebut Masih Banyak PR di Kaltim

Oleh Wira Kusuma
SHARE   :

Komdigi Sebut Masih Banyak PR di Kaltim
Foto: Ilustrasi.antara

Pantau-Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Harry Budiarto, menyatakan masih banyak pekerjaan rumah (PR) dalam pengembangan masyarakat digital di Kalimantan Timur.

Menurut Budiarto, infrastruktur digital di Kaltim sudah berkembang, terutama dengan kehadiran proyek Palapa Ring yang mendukung kesiapan Ibu Kota Nusantara. Namun, ia menyoroti perlunya peningkatan di bidang pemberdayaan masyarakat digital agar talenta lokal lebih kompetitif dan kreatif.

"Keterampilan digital dan pemberdayaan perlu ditingkatkan untuk memastikan masyarakat dapat memanfaatkan infrastruktur secara optimal," ujar Budiarto seperti dilansir Antara, Minggu (1/12/2024).

Berdasarkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI), Kalimantan Timur berada di peringkat ke-13 nasional. Ke depan, Komdigi berkomitmen untuk meningkatkan kesiapan digital daerah tersebut, termasuk melalui pelatihan dan kolaborasi dengan industri lokal.

Baca juga: Kemkomdigi Pulihkan Jaringan dan Hibahkan Multimedia untuk Penyintas Lewotobi

Kalau berbicara masyarakat digital, lanjutnya, kita harus memahami apa yang perlu kita pahami bersama dengan digital ini. "Apakah memang sejauh ini di Kalimantan Timur sudah terserap dengan sempurna terkait dengan digitalisasi masyarakatnya?" ujar Budiarto .

Pihaknya berkomitmen meningkatkan pemahaman dan kapasitas para pemimpin daerah dalam menghadapi era transformasi digital. Budiarto menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat.

Kementerian Komunikasi dan Digital telah melakukan riset berbasis survei yang mengukur tingkat kesiapan digital masyarakat di setiap kabupaten/kota di Indonesia.

Riset ini menghasilkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) yang memiliki empat pilar utama, antara lain infrastruktur, keterampilan, pemberdayaan, dan industri. Menurut dia, ketersediaan infrastruktur digital menjadi fondasi utama dalam membangun masyarakat digital.

"Kalau infrastrukturnya enggak ada ya berarti ya bisa kita melakukan kegiatan di bidang digitalisasi," jelas Budiarto.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa masyarakat perlu memiliki keterampilan digital yang memadai untuk memanfaatkan infrastruktur yang tersedia secara optimal.

"Keahlian digital mereka harus bagus supaya bisa memanfaatkan infrastruktur ini dengan optimal," tambahnya.

Kemudian, keterampilan harus diimbangi dengan pemberdayaan agar talenta digital dapat terasah dan berkembang. Maka dari itu, perlu suatu kompetisi, pemberian suatu proyek, magang kepada para talenta ini supaya talenta ini bisa berkompetisi dan bisa lebih inovatif, kreatif dan sebagainya.

Terkait Industri perlu menyerap talenta digital yang telah diberdayakan. Sejauh mana industri ini mengadopsi, menarik, menyerap talenta-talenta yang sudah berdaya tadi.

Penulis :
Wira Kusuma