billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Teknologi & Sains

China Selidiki Google atas Dugaan Monopoli di Tengah Ketegangan Perdagangan dengan AS

Oleh Ahmad Ryansyah
SHARE   :

China Selidiki Google atas Dugaan Monopoli di Tengah Ketegangan Perdagangan dengan AS
Foto: Gedung Google (getty)

Pantau - Pemerintah China resmi memulai penyelidikan anti-monopoli terhadap Google di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Investigasi ini mencuat hanya beberapa jam setelah AS memberlakukan tarif tambahan 10% terhadap produk-produk asal China.

Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar (SAMR) mengungkapkan bahwa penyelidikan ini berfokus pada dugaan praktik monopoli Google, terutama terkait dominasi sistem operasi Android. Regulator China mencurigai bahwa kebijakan Google bisa merugikan produsen smartphone dalam negeri seperti Oppo dan Xiaomi.

Baca Juga
Beijing Investigasi Google atas Dugaan Monopoli
 

Langkah China ini merupakan respons atas kebijakan tarif yang diumumkan Presiden AS Donald Trump. Sebagai tindakan balasan, China juga menerapkan tarif baru sebesar 15% pada batu bara dan gas alam, serta 10% pada minyak mentah, kendaraan besar, dan peralatan pertanian dari AS. Selain itu, China membatasi ekspor mineral penting seperti tungsten dan molibdenum, yang berperan krusial dalam produksi teknologi global.

Di sisi lain, China memasukkan dua perusahaan AS, yakni PVH Corp—induk dari Calvin Klein dan Tommy Hilfiger—serta perusahaan bioteknologi Illumina, ke dalam daftar entitas yang tidak dapat diandalkan. Pemerintah China menuduh kedua perusahaan ini melakukan praktik yang merugikan kepentingan bisnis dalam negeri.

Presiden Trump menyatakan akan berdiskusi dengan Presiden China Xi Jinping dalam waktu dekat. Namun, ia juga memperingatkan bahwa tarif bisa meningkat lebih besar jika kesepakatan tidak tercapai.

Ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia ini terus meningkat, tanpa ada tanda-tanda penyelesaian dalam waktu dekat.

Penulis :
Ahmad Ryansyah