
Pantau.com - Kegiatan ekonomi akan dibuka di masa pandemi virus Korona ini, hal ini diyakini dapat mencegah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Nyatanya, pembukaan yang dikenal sebagai 'the new normal' masih terjadi PHK.
Adapun PHK terjadi karena beberapa negara mengambil kebijakan lockdown selama berbulan-bulan hingga social distancing. Sebagai contoh, perusahaan produsen mobil dan maskapai penerbangan mengumumkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.
Renault mengumumkan bahwa perusahaan melakukan PHK 14.600 pekerja sebagai bagian dari perombakan besar-besaran untuk mengurangi biaya dan membantu produsen mobil Perancis selamat dari pandemi. Beberapa 4.600 posisi akan dihilangkan di Perancis, dengan 10.000 lebih di pasar lain.
Baca juga: Nissan Pastikan Tutup Pabrik di Indonesia
Langkah ini mengikuti pengumuman EasyJet, yang berencana untuk merumahkan tenaga kerjanya hingga 30% karena merombak operasi untuk mencerminkan permintaan yang lebih rendah untuk perjalanan udara. Itu bisa berarti hilangnya sebanyak 4.500 pekerjaan.
EasyJet tidak berharap tingkat permintaan yang terlihat pada 2019 akan tercapai lagi hingga 2023. Itu juga mempengaruhi pembuat pesawat. Boeing memberhentikan 6.770 pekerja minggu ini, bagian dari rencana untuk mengurangi 16.000 pekerjaan total karena penurunan lalu lintas udara yang cepat.
"Saya berharap ada cara lain," kata CEO Dave Calhoun dalam pesannya kepada karyawan seperti dinukil dari CNN pada Senin (1/6/2020).
Di sisi lain, Pemerintah Amerika Serikat mengatakan, 2,1 juta orang lainnya mengajukan klaim pengangguran pada awal pekan lalu. Praktis jumlah total orang Amerika yang telah mengajukan tunjangan pengangguran pertama kali sejak pertengahan Maret menjadi lebih dari 40 juta.
Baca juga: Jika Dipecat, Segini Besaran Pesangon yang Didapat Karyawan
Lebih banyak lagi kehilangan pekerjaan diperkirakan terjadi hingga beberapa bulan-bulan mendatang. American Airlines dan Delta Air Lines tidak dapat memberlakukan PHK hingga Oktober, pasalnya mereka menerima dana talangan federal.
Namun kedua perusahaan mengumumkan program keluar sukarela untuk karyawan minggu ini dan mengindikasikan bahwa pemotongan sukarela tidak bisa dihindari.
Sementara itu, pandemi virus Korona juga telah menciptakan beberapa pekerjaan. Amazon mengatakan pihaknya akan menawarkan peran penuh waktu kepada 125.000 karyawan sementara yang disewa untuk mengatasi lonjakan permintaan pengiriman. Namun, ini tidak cukup untuk mengimbangi jumlah PHK yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta