Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Ini Alasan Puluhan BUMN Kompak Bentuk Private Investment Fund

Oleh Martina Prianti
SHARE   :

Ini Alasan Puluhan BUMN Kompak Bentuk Private Investment Fund

Pantau.com  PT Bahana Kapital Investa, bersama 27 (Badan Usaha Milik Negara) BUMN lainnya sepakat akan membentuk perusahaan private investment fund. Pembentukan ditujukan untuk mengelola dana investasi yang dimiliki oleh sejumlah BUMN untuk selanjutnya dipakai membiayai sejumlah proyek infrastruktur yang strategis.

Disebutkan,Bahana Kapital Investa bersama dengan Danareksa Capital yang merupakan anak usaha PT Bahana PUI (Persero) dan PT Danareksa (Persero), akan mengelola dana yang dimiliki oleh delapan perusahaan asuransi diantaranya Taspen, Askrindo, Asabri dan 13 dana pensiun (Dapen) diantaranya Dapen Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jasa Marga, Telkom dan lainnya. Pengelolaan dana tersebut, akan berada di bawah pengawasan private investment fund yang diharapkan akan terbentuk dalam waktu dekat.

"Untuk membawa Indonesia mampu berkompetisi dengan negara tetangga di Asia Tenggara dalam menarik minat investor asing berinvestasi di Indonesia, kita harus mampu memberikan fasilitas infrastruktur yang memadai sehingga biaya logistik dapat ditekan," kata Marciano H Herman, Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha indonesia (Persero) yang juga Komisaris Bahana Kapital Investa, dalam keterangan tertulis yang Pantau.com terima pada Minggu (1/4/2018). 

Baca juga: Ingin Mudik Lebaran Gratis? Menteri Perhubungan (Juga) Siapkan Via Kapal

Ia menyampaikan melalui skema dimaksud, pihaknya meyakini percepatan pembangunan nasional bisa terlaksana sehingga geliat perekonomian akan semakin kuat ke depan.

Pembentukan private investment, telah disepakati dalam MOU yang ditandatangani pada tanggal 29 Maret 2018 oleh Bahana Kapital Investa dan Danareksa Capital, beserta 27 BUMN lainnya. Saat itu, langsung disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi oleh Deputi bidang usaha jasa keuangan Gatot Trihargo beserta Deputi bidang restrukturisasi dan pengembangan usaha Aloysius Kiik Ro.

Baca juga:  Uskup Agung Jakarta: Umat Katolik Tak Rayakan Paskah di Monas

Dalam Anggaran Negara 2018, dialokasikan dana sebesar Rp 410,7 triliun untuk belanja infrastruktur, naik dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 388,3 triliun, yang antara lain akan dipakai untuk membangun 865 km jalan baru, 25 km jalan tol, 8.695 km jembatan, penyelesaian dan lanjutan pembangunan 8 bandara.

Hanya saja, dana tersebut dipandang belum cukup untuk mendanai seluruh proyek strategis nasional yang membutuhkan dana yang cukup besar. Kehadiran BUMN Fund, diharapkan mampu berpartisipasi untuk mendukung pengembangan proyek infrastruktur lainnya. 

"Kehadiran investment fund ini akan menjadi salah satu solusi bagi pendanaan infrastruktur yang lebih terorganisir, sekaligus mengoptimalkan pengelolaan dana milik BUMN baik dengan berinvestasi pada proyek maupun portofolio efek," Marciano H Herman.

Penulis :
Martina Prianti