Pantau.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah mencairkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) termin kedua hingga tahap kelima. Pencairan BSU dimulai sejak awal November 2020 lalu.
Kendati demikian, hingga saat ini masih ada sejumlah pekerja yang mengeluhkan kalau pencairan BSU sebesar Rp1,2 juta itu tak merata. Mengingat adanya masalah dalam proses pendistribusiannya, hingga ada seorang netizen meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit Kemnaker.
"Banyak yang belum cair BLT BPJS..mungkin perlu ada audit @KemnakerRI @bpkri," tulis salah satu akun Twitter @Jones40*118*5.
Baca juga: Menaker Ida Fauziyah Positif COVID-19, Begini Kondisi Kesehatannya saat Ini
Bahkan, ada juga cuitan netizen yang mendoakan Menaker Ida Fauziyah agar lekas pulih dari COVID-19. Ia berharap dengan dilancarkannya BSU yang belum didapat, virus yang menyerang politikus PKB itu segera diangkat.
"Cepat sembuh ya bu biar BLT termin 2 yang masih terhambat cairnya bisa lancar. Apalagi kalau BLT kami cepet segera cair pasti lebih banyak yang doain biar ibu cepet juga sembuhnya," tulis @au*eli*ta.
Kemnaker mencairkan BLT termin kedua ini memang untuk periode November hingga Desember 2020. Ada juga warganet yang mempertanyakan kenapa hingga kini dana sebesar Rp1,2 juta tak juga masuk ke rekeningnya. Sekadar informasi, dari data Kemnaker, BSU termin dua tahap satu hingga lima telah disalurkan dengan total 11.052.859 pekerja yang terdampak akibat COVID-19.
Baca juga: BSU Tahap 5 Bakal Cair, 1,92 Juta Pekerja Menunggu Nih!
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
