Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Laptop Berisi 6 Virus Mematikan di Dunia Laku Rp17,5 Miliar

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Laptop Berisi 6 Virus Mematikan di Dunia Laku Rp17,5 Miliar

Pantau.com - Sebuah laptop tahun 2008 berisi enam visus komputer paling mematikan di dunia di jual dengan harga USD1,2 juta.

Seniman asal China, Guo O Dong, bekerja sama dengan perusahaan CyberSecurity Deep Instict meluncurkan proyek bernama The Persistence of Chaos.

Dalam proyek tersebut, terdapat sebuah laptop samsung dengan sistem operasi Windows XP SP3 yang berisi enam malware paling berbahaya bagi komputer yang pernah diciptakan. 

Baca juga:  Duh, Kemenhan Spanyol Diserang Virus untuk Curi Data Rahasia Militer

Enam virus mematikan itu, yakni ILOVEYOU, MyDoom, SoBig, WannaCry, DarkTequilla, dan BlackEnergy. Keenam virus itu telah menyebabkan kerugian hingga USD95 miliar atau Rp1.367 triliun di seluruh dunia dalam 20 tahun terakhir.

Namun, laptop yang berisi virus mematikan di dunia itu tidak menghentikan Guo untuk melelangnya dengan penawaran tertinggi.

"Malware adalah salah satu cara yang paling nyata bahwa internet dapat keluar dari monitor dan menyerang penggunanya," kata Guo, seperti dilansir Oddity Central, Rabu (29/5/2019).

Ia menjelaskan, karya seninya itu adalah sebuah katalog pengkhianatan sejarah. Guo menjelaskan bahwa piranti lunak yang tampak abstrak, hampir palsu, dengan nama yang lucu namun menyeramkan.

Baca juga: Keamanan WhatsApp Dibobol Spyware Israel, Ini yang Diincar

Terlihat mengejutkan memang, bahwa menjual laptop yang berisi virus mematikan bukanlah hal yang bijak. Namun, disitulah peran Deep Instinct, perusahaan yang mempunyai tugas untuk 'menyegel' laptop dan memastikan bahwa itu tidak dapat digunakan untuk mengakses internet dan menyebarkan virus.

Laptop tersebut secara khusus dinonaktifkan secara fisik untuk keamanannya. Lelang untuk sebuah laptop dengan enam virus mematikan itu mencapai USD1,2 juta atau sekitar Rp17,2 miliar.

Pembeli yang 'beruntung' diwajibakan untuk menandatangani sebuah perjanjian yang menyatakan bahwa mereka tidak akan menyebarkan enam virus tersebut dengan cara apapun.

Penulis :
Noor Pratiwi