
Pantau.com - Tim kampanye Presiden Donald Trump mengajukan gugatan di Michigan dan empat negara bagian untuk menghentikan penghitungan suara dalam pilpres Amerika Serikat.
"Hari ini kami telah mengajukan tuntutan ke Pengadilan Klaim Michigan untuk menghentikan penghitungan suara sampai akses yang sah diberikan," kata tim kampanye Trump, dilansir Reuters, Kamis (5/11/2020).
"Kami juga meminta peninjauan ulang surat suara, yang dibuka dan dihitung saat kami tidak memiliki akses yang sah," kata tim presiden petahana dari Partai Republik itu.
Baca juga: Apa yang Terjadi Bila Donald Trump Kalah dalam Pilpres AS?
Michigan merupakan salah satu swing state, yaitu negara bagian yang sebelum pemilihan belum mengungkapkan kandidat mana yang mereka dukung. Belum jelas siapa pemenang di wilayah yang memiliki 16 suara elektoral tersebut, menurut Edison Research.
Lawan Trump, yakni Joe Biden dari Partai Demokrat, memiliki margin tipis di Michigan. Sebesar 92 persen suara diperkirakan sudah masuk di sana. Selain di Michigan, tim kampanye Trump juga menuntut penghitungan ulang di Pennsylvania, Wisconsin, Nevada, dan Georgia.
Dalam gugatan hukum di Wisconsin, tim kampanye Trump meminta dilakukan penghitungan ulang. Manajer kampanye Trump, Bill Stepien, menuding adanya 'ketidakwajaran di beberapa distrik di Wisconsin.
Baca juga: Donald Trump Sesumbar Sebut Demokrat Bermain Curang di Pilpres AS
Sementara, di Nevada, tim kampanye Trump menuntut akses lebih baik bagi para pemantau pemilu di lokasi tempat penghitungan suara dilakukan. Di Georgia. Trump telah mengajukan gugatan hukum terhadap Badan Pemilu Chatham County. Ketua Partai Republik Georgia, David Shafer, menyatakan pihaknya berencana mengajukan gugatan di belasan distrik setempat.
Trump juga mengajukan gugatan di Pennsylvania untuk meminta pengadilan menghentikan penghitungan suara hingga ada transparansi. Tim kampanye Trump menuduh pejabat pemilihan di negara bagian itu melarang pemantau pemilu mendekati penghitung suara.
- Penulis :
- Noor Pratiwi