
Pantau.com - Yordania pada Minggu 19 Juli 2020, waktu setempat, memperingatkan bahwa aneksasi Israel terhadap wilayah Palestina bakal menimbulkan bencana.
Tidak hanya untuk solusi dua negara namun juga terhadap upaya untuk mencapai perdamaian di kawasan tersebut.
Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi menyampaikan hal itu melalui seusai menggelar pertemuan dengan mitranya dari Mesir Sameh Shoukry di Amman, demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri.
Baca juga: Benarkah Google Maps Hapus Palestina dari Petanya?
Mengenai krisis Libya, Safadi menggarisbawahi dukungan Yordania untuk semua upaya mencapai solusi politik dan mempertahankan persatuan Libya.
Ia mengatakan, Yordania mendorong semua resolusi PBB untuk mencapai penyelesaian dari rakyat Libya sendiri seraya mempertahankan hasil konferensi Berlin dan deklarasi Kairo.
Sebelumnya, Raksasa teknologi seperti Apple dan Google dikabarkan telah menghapus Palestina dari peta online mereka. Pencarian untuk wilayah Palestina di Apple Maps maupun di Google Maps menunjukkan garis besar untuk wilayah Jalur Gaza dan Tepi Barat, tetapi tidak ada label untuk wilayah Palestina.
Palestina diakui oleh PBB dan 136 anggotanya sebagai negara merdeka, tetapi tidak dengan Amerika, tempat di mana Apple dan Google berpusat.
Dilansir Independent.co.uk, Senin (20/7/2020), Google tidak berkomentar atas tuduhan tersebut namun menanggapi komentar di situs webnya terkait batas wilayah yang disengketakan. "Batas yang disengketakan ditampilkan sebagai garis abu-abu putus. Tempat-tempat yang terlibat tidak menyetujui batas," demikian pernyataan Google.
Baca juga: Untuk Palestina, Pemerintah Indonesia Kucurkan Dana Rp36,5 Miliar
rn- Penulis :
- Widji Ananta