
Pantau.com - Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo kembali menceritakan asal mula dirinya dicopot dari jabatan Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo. Salah satu alasan dirinya dicopot adalah memberi perintah kepada pasukan TNI untuk menonton film sejarah gerakan komunisme di Indonesia, yakni G30S/PKI.
"Pada saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya. Maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30S/PKI," ujar Gatot dalam YouTube Hersubeno Point, dilihat Pantau.com, Rabu (23/9/2020).
Gatot menuturkan, saat itu ia mengaku mempunyai sahabat dari salah satu partai besar, namun tidak menyebutkan detail nama sahabatnya. Menurutnya, sang sahabat telah memberi tahu dirinya untuk menyetop rencana menonton film G30S/PKI itu, atau posisinya sebagai Panglima TNI akan terancam.
"Pada saat itu saya punya sahabat, dari salah satu partai, sebut saja partai PDIP, menyampaikan 'Pak Gatot hentikan itu, kalau tidak Pak Gatot pasti akan diganti'," kata Gatot.
Baca juga: Gatot Nurmantyo: TNI-Polri Jangan Mau Saling Dibenturkan!
"Saya bilang 'Terima kasih tapi di situ saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya'. Dan memang benar-benar saya diganti."
Sebelumnya, Gatot juga bercerita bahwa dirinya mulai mengamati tentang kemungkinan bangkitnya gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI) gaya baru sejak 2008. Saat itu ia mendapat banyak informasi sehingga memaksakan membungkus semua gerakan meski tidak terlihat namun bisa dirasakan.
"Kalau saudara-daudara mengingat dengan proxy war. Karena belum saatnya saya membuka gerakan mereka. Memang gerakan ini tidak bisa dilihat bentuknya, tapi dirasakan bisa," kata Gatot.
Gatot mencotohkan, pada tahun 2008 pelajaran tentang G30S/PKI dihilangkan dari sekolah-sekolah dan tingkatan lainnya.
"Ini suatu hal yang sangat berbahaya karena kalau paling junior kelas 6 SD, maka misalkan mereka yang duduk nanti di universitas tidak pernah mengenyam sejarah tersebut. Sehingga pada tahun 2017, kalau kita sama sama ingat bahwa generasi muda 90 persen tidak percaya adanya PKI," jelas Gatot.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Kritik Soal Dana TNI Minim, Menhan: Sudahlah Gatot!
- Penulis :
- Noor Pratiwi