
Pantau.com - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) menyerukan aksi bela Nabi Muhammad SAW pada 2 dan 4 November yang akan digelar di Jakarta dan Bandung.
"Saya serukan kepada semua untuk ikut aksi 211 di Jakarta dan aksi 411 di kota Bandung untuk memberla Nabi Muhammad SAW yang telah dihinakan, dilecehkan oleh Presiden Perancis. Yang dihinakan dilecehkan oleh sebagian masyarakat Perancis, oleh media-media Perancis," kata Habib Rizieq dalam akun YouTube Front TV, yang dikutip Senin (2/11/2020).
Aksi 211 itu akan digelar pada 2 November di depan Kedutaan Besar Pernacis di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Sedangkan, aksi 411 akan digelar pada 4 November di depan halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Soal Karikatur Nabi Muhammad, Begini Pesan Sheikh Sudais
Rizieq juga menekankan kepada umat jangan pernah diam jika Nabi Muhammad SAW dihina. Ia pun mengajak seluruh umat untuk menunjukkan pembelaan kepada Sang Nabi.
"Jangan pernah kita diam kalau Nabi kita dihina. Tunjukkan kecintaan pada Nabi, tunjukkan pembelaan kita untuk Nabi kita Muhammad SAW. Sekali lagi, jangan pernah berikan ruang sekecil apa pun, kepada siapa pun yang ingin merendahkan melecehkan Nabi kita Sayyiduna Muhammad SAW," kata Rizieq.
Dia juga menyinggung para pihak yang bersikap pura-pura bijak ketika Nabi Muhammad SAW dihina. "Oleh karenanya saya serukan juga kepada seluruh umat Islam yang ada di Tanah Air tercinta Indonesia, abaikan saja kicauan kaum zindik yang pura-pura arif dan pura-pura bijak menyerukan kepada umat Islam agar tidak marah walaupun nabinya dihina. Ini ajakan yang sesat dan menyesatkan," ujar Rizieq.
Baca juga: Infografis Macron dan Berbagai Kontroversinya Soal Islam
Sebelumnya, pemerintah Indonesia sendiri telah mengecam penyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Presiden Jokowi menyebut pernyataan Macron dinilai sebagai tindakan yang melukai perasaan umat Islam.
"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Perancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Presiden Jokowi, di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu (31/10).
"Yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19," kata Presiden Jokowi.
- Penulis :
- Noor Pratiwi