
Pantau.com - Direktur Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP Aris Heru Utomo mengatakan pentingnya gotong royong dalam bermasyarakat dalam mengatasi pandemi korona di Indonesia.
Aris dalam pernyataannya pun memberi contoh beberapa aksi publik figur yang melakukan berbagai gerakan atau aksi nyata yang berguna bagi masyarakat.
Pertama, Aris memberi contoh Liana Christianty, Ikon Prestasi Pancasila 2019, yang terjun langsung ke lapangan dan melayani masyarakat kelas bawah, dengan membagikan masker dan susu kepada yang membutuhkan.
"Ia dan teman-temannya secara berkala terjun langsung ke masyarakat bawah di lingkungannya di Surabaya dengan memberikan penyuluhan, bantuan pangan dan masker kepada para pemulung dan keluarganya yang kehilangan pencaharian karena tidak bisa memulung sejak merebaknya COVID-19," ujar Aris dalam keterangannya yang diterima Pantau.com.
Baca juga: BPIP Serukan Optimisme di Tengah Pandemi Korona, Video Ini Buktinya
Kemudian, Aris juga mengapresiasi langkah yang dilakukan Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri yang memilih untuk menerapkan kerja dari rumah sesuai anjuran Pemerintah. "Dari kediamannya ia tetap berkomunikasi jarak jauh dengan timnya di Jakarta. Pelatih yang berhasil memberikan gelar juara Piala AFF U-22 pada 2019 ini juga terus menjaga kebugarannya dengan melakukan olahraga setiap pagi dan sore," ujarnya.
"Ia ingin membuktikan bahwa COVID-19 tidak menyebabkan kegiatan terhenti," lanjut Aris.
Selain itu, ada juga Redy Eko Prastyo, pegiat Jaring Kampung Nusantara yang juga pengajar di Universitas Brawijaya. Redy secara aktif mengoordinasikan gerakan masyarakat untuk tidak takut melawan korona dengan membuat lagu Tangguh dan terjun langsung bergotong royong melakukan bersih-bersih kampung dan menyediakan perangkat cuci tangan di setiap rukun tetangga.
"Berbagai kegiatan yang mereka lakukan di atas merupakan contoh kecil kegiatan yang membuktikan bahwa belum habis stok aktualisasi nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan bentuk kemanusiaan yang adil beradab dalam hakikat yang sesungguhnya," ucap Aris.
Baca juga: Ini Pesan BPIP untuk Masyarakat dalam Menghadapi Pandemi Korona
Menurut Aris, hal yang dilakukan para publik figur itu menunjukkan kehadiran Pancasila dalam berbagai aktivitas anak bangsa. Mereka menguatkan Pancasila pada ruang-ruang keseharian, pada praktik-praktik aktual yang tampak di keseharian.
Namun demikian, sambungnya, penguatan Pancasila kiranya tidak dapat berjalan baik tanpa peran serta Pemerintah untuk memberikan pemahaman nilai-nilai Pancasila sejak dini di keluarga dan sekolah. Hal ini diperlukan agar jarak antara nilai-nilai Pancasila yang diajarkan dan laku keseharian tidak melebar.
"Karenanya pelaksanaan pendidikan Pancasila yang baik sangat diperlukan, agar tidak dianggap rendah dan cenderung disepelekan seperti pada masa lalu. Pada masa lalu anak didik dilatih untuk mengetahui hal yang benar, tetapi tidak terlatih melakukannya," kata Aris.
Baca juga: BPIP: Nilai-nilai Pancasila Eratkan Solidaritas di Tengah Wabah Korona
Tantangan berikut bagi pendidikan Pancasila adalah adaptasi terhadap penggunaan teknologi. Bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat dioperasikan dalam kehidupan keseharian sesuai perkembangan zaman. Untuk itu nilai-nilai Pancasila perlu diaktualisasikan atau beroperasi dalam laku keseharian Pancasila yang disemai melalui berbagai proses pendidikan di sekolah, keluarga, masyarakat, bahkan di dunia maya.
"Kita mesti memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi untuk membantu individu atau kelompok yang mengalami kesulitan seperti yang ditunjukkan aplikasi kitabisa.com. Melalui aplikasi tersebut, berbagai bantuan dapat diberikan kepada siapa pun yang membutuhkan tanpa melihat latar belakang agama, kelompok, suku, ataupun identitas lainnya. Hanya dengan sekali klik, begitu banyak individu atau kelompok yang tertolong," ujarnya.
Akhirnya, Aris melanjutkan, laku Pancasila dalam keseharian, tidak hanya saat menghadapi bencana seperti COVID-19, hanya bisa hadir dengan upaya keras dari segenap pihak-pihak yang menyadari bahwa lima sila penting dalam memandu langkah bangsa ini di masa kini dan masa depan. Perwujudan nilai-nilai Pancasila harus melekat dalam setiap laku anak-anak bangsa.
- Penulis :
- Adryan N