Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Menaker Ida Sebut Kartu Pra Kerja Mengikuti Kebutuhan Industri

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

Menaker Ida Sebut Kartu Pra Kerja Mengikuti Kebutuhan Industri

Pantau.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan pelatihan kejuruan yang akan menjadi salah satu fasilitas dalam program Kartu Prakerja akan mengikuti kebutuhan industri saat ini.

"Pelatihan itu akan mengikuti permintaan sehingga mendekatkan pencari kerja dengan penggunanya," kata Ida Fauziyah di halaman Istana Negara Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Ida ketika menghadap Presiden Joko Widodo membahas sejumlah agenda, salah satunya mengenai kemajuan Kartu Prakerja yang ditargetkan diluncurkan pada Maret 2020.

Baca juga: Jokowi: Stafsus Bisa Berikan Inovasi Soal Kartu Pra Kerja

Menaker tengah melakukan inventarisasi kebutuhan tenaga kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri, bersama industri.

Setelah mendapatkan pemetaan kebutuhan tenaga kerja, Kementerian Ketenagakerjaan akan mengarahkan balai latihan kerja memberi pendidikan kejuruan sesuai kebutuhan.

Selain penyesuaian pelatihan, para peserta program Kartu Prakerja juga mendapat insentif sebelum mendapatkan pekerjaan. Pemerintah berencana memberi Rp500.000 per orang yang dapat dimanfaatkan untuk modal kebutuhan saat melamar pekerjaan.

​​​​​​​Ida menjelaskan pemerintah tengah mematangkan program Kartu Prakerja sehingga tepat sasaran dan bermanfaat bagi penyerapan tenaga kerja Indonesia.

"Peraturan Presidennya sedang disiapkan kemudian nanti ada Project Manager Office. Ya, mungkin butuh waktu hingga Maret. Yang pasti (dilaksanakan pada) 2020," kata Ida.

Baca juga: Menko PMK Perkirakan 10 Juta Orang Butuh Kartu Pra Kerja

Kartu Prakerja merupakan bantuan pelatihan vokasi yang ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan peningkatan keterampilan. Program ini akan dilaksanakan melalui sistem yang terintegrasi dan berbasis digital, sehingga mudah digunakan, terkontrol, dan akuntabel.

Pelaksanaan pelatihan program Kartu Prakerja akan dilakukan melalui tiga metode, yakni metode tatap muka di lembaga pelatihan, pelatihan secara e-learning, atau kombinasi keduanya.

Anggaran dana bantuan pelatihan dengan Kartu Prakerja melalui APBN sebesar Rp10 triliun yang diperuntukkan bagi 2 juta orang.*

Penulis :
Widji Ananta