HOME  ⁄  Nasional

Militer Israel Serbu Markas Tim Medis sebagai Aksi Balas Dendam

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Militer Israel Serbu Markas Tim Medis sebagai Aksi Balas Dendam

Pantau.com - Gencatan senjata telah dilakukan antara pihak Hamas dan Israel pada Jumat, 21 Mei lalu. Peristiwa penyerangan yang berlangsung sekitar 11 hari itu telah menelan banyak korban jiwa. Total 248 warga Palestina tewas akibat serangan Israel, termasuk di antaranya 66 anak-anak. 

Gencatan senjata nyatanya tak sepenuhnya menghentikan kekerasan yang dilakukan Israel kepada warga Palestina. Pada Rabu pagi (26/5/2021) waktu setempat, para pemukim Israel yang dikawal polisi menyerang warga Palestina dan menyerbu rumah mereka di desa Khirbet Zanuta, barat daya kota Hebron.

Baca juga: Kepolisian Gaza Amankan 300 Lebih Peluru dan Rudal Gagal Meledak Milik Israel

Mereka mendobrak rumah dan memaksa masuk untuk mengusir warga Palestina dari rumahnya. Aksi kekerasan itu sengaja dilakukan untuk merebut tanah guna perluasan pemukiman Israel. Di desa lain di bagian Tepi Barat, militer Israel juga menangkapi beberapa warga Palestina. Militer menyerbu rumah dan menangkapi orang dengan membabi buta.

Pasukan Israel sering menyerang rumah-rumah warga Palestina hampir setiap hari di seluruh Tepi Barat, dengan dalih mencari orang-orang Palestina yang masuk daftar pencarian. Sontak hal itu memantik reaksi keras dan kadang memicu bentrokan. 

Aksi penyerbuan militer Israel terjadi di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, dilakukan tanpa surat perintah penggeledahan, kapan pun dan di mana pun militer memilih sesuka hati mereka. 

Baca juga: Sudah Genjatan Senjata, Tentara Israel Masih Menangkap 23 Orang Warga Palestina

Aksi kekerasan yang dilakukan militer Israel pada Rabu pagi juga terjadi di tempat lain. Mereka menyerbu markas besar Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina di kota Tubas, Tepi Barat , dan menembakkan bom gas air mata.

Pasukan Israel menembakkan 29 granat gas ke arah gedung, menyebabkan sejumlah paramedis lemas karena menghirup gas beracun dan membakar bagian-bagian sekitar gedung. Serangan ini disinyalir sebagai bentuk hukuman kepada para petugas medis yang telah menyelamatkan orang-orang Palestina.

rn
Penulis :
Noor Pratiwi