Pantau – Minimnya tenda pengungsian membuat penyintas gempa Cianjur terpaksa menjalani hari-hari dengan kambing ternak di Kampung Warungbatu, Desa Mekarsari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Puluhan korban gempa ini menginap di kandang kambing sebagai tempat pengungsian. Mereka tampak mengisi tiap sudut serta lorong antara kandang kambing dengan menggelar karpet untuk alas tidur.
Beberapa di antara puluhan korban ini ada yang tidur berdampingan langsung dengan kambing. Aroma kambing dan kotorannya pun menyengat hidung, bahkan dari jarak beberapa meter sebelum masuk pengungsian itu.
Baca juga: Pencarian Hari ke-5, Lima Jenazah Korban Gempa Tertimbun Longsor Berhasil Dievakuasi
Kendati demikian, sejumlah pengungsi terlihat tidur lelap. Kondisi memprihatinkan itu terpaksa mesti mereka jalani lantaran tenda pengungsian yang jumlahnya tidak banyak.
Salah seorang pengungsi bernama Muhammad Nuralam mengungkapkan, ada 70 pengungsi yang menginap di kandang kambing. Pasalnya tenda pengungsian di Kampung Warungbatu tak cukup menampung semua pengungsi.
“Awalnya semua terpusat di posko, tapi korban yang terdampak sangat banyak sekitar 500 orang. Ditambah tenda yang tersedia terbatas. Jadi terpaksa ada yang mengungsi di kandang kambing,” kata Nuralam, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Erick Thohir Gerakkan 58 BUMN Beri Bantuan ke Korban Gempa Cianjur
Nuralam menambahkan, lantaran kondisi darurat ini para pengungsi terpaksa hidup berdampingan dengan aroma menyengat dari kandang kambing. Sebab tak ada pilihan lain yang lebih baik.
“Ya bersahabat saja dengan kondisi, karena mau bagaimana lagi. Rumah rusak, kalaupun ada yang masih bisa dihuni juga berbahaya karena gempa susulan terus terjadi. Jadi bersahabat saja dengan aroma kambing di sini,” jelas Nuralam.
Ia mengharapkan, pemerintah bisa segera menambah jumlah bantuan dan menyebarkan secara merata ke tiap posko pengungsian, terutama yang berada di pelosok dan sulit dijangkau mobil hingga sepeda motor.
Baca juga: Ridwan Kamil akan Kirim ASN ke Jepang Belajar Mitigasi Gempa Bumi
“Kami berharap segera ada bantuan, utamanya tenda supaya yang mengungsi bisa lebih layak, tidak lagi di kandang kambing,” harapnya.
Walaupun tinggal di kandang kambing, hingga kini belum ada dampak kesehatan bagi para pengungsi. Namun, mereka tetap dilanda kekhawatiran terpapar penyakit.
“Saat ini masih belum ada dampak untuk kesehatan, tapi kalau terus-terusan di sini, khawatir pengungsi terutama yang masing anak-anak terserang penyakit pernafasan,” tambahnya.