
Pantau.com - 17 Agustus adalah Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang biasanya dimeriahkan dengan berbagai lomba, salah satuya panjat pinang. Namun, kini akibat pandemi COVID-19, panjat pinang kini dilarang untuk mencegah penyebaran virus.
Pemerintah Provinsi Bengkulu melarang warganya menggelar lomba panjat pinang dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Republik Indonesia ke-75 pada 17 Agustus mendatang karena berisiko terjadi penularan COVID-19.
"Lomba seperti panjang pinang, main bola kaki itu kan tidak mungkin dilaksanakan karena tidak bisa diterapkan protokol kesehatan COVID-19," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Hamka Sabri di Bengkulu, Kamis (5/8).
Baca juga: Upacara HUT RI ke-75 di Istana Merdeka Bakal Tetap Digelar, tapi...
Hamka menyebut, pada prinsipnya Pemerintah Provinsi Bengkulu membolehkan masyarakat untuk menggelar perlombaan untuk merayakan hari kemerdekaan dengan mematuhi standar protokol kesehatan seperti menjaga jarak antarpeserta lomba, menggunakan masker, disediakan hand sanitizer dan tempat cuci tangan.
"Kalau perlombaan silakan saja tetapi dengan catatan harus mematuhi protokol kesehatan, selagi bisa mematuhi protokol kesehatan dan panitia bisa menjamin ya boleh-boleh saja," paparnya.
Hamka menambahkan, pihaknya akan mengeluarkan surat edaran terkait pembatasan kegiatan pada peringatan hari kemerdekaan nantinya.
Baca juga: 8 Anggota Paskibraka akan Kibarkan Merah Putih di Istana pada HUT RI
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni meminta masyarakat yang akan menyelenggarakan perlombaan pada perayaan hari kemerdekaan untuk menyiapkan seluruh protokol kesehatan seperti menyiapkan pembersih tangan dan mewajibkan peserta menggunakan masker.
Selain itu, dia juga mengajak masyarakat setempat untuk menyelenggarakan perlombaan yang dapat memberikan kebugaran tubuh seperti perlombaan olahraga ketimbang perlombaan yang hanya hiburan semata.
"Jumlah pesertanya juga harus terbatas, tidak boleh kerumunan dan harus menjaga kontak fisik agar jangan terlalu dekat," demikian Herwan.
- Penulis :
- Noor Pratiwi