Pantau – Kabar mengejutkan datang dari raksasa Serie A, Juventus. Di tengah gegap gempita pagelaran Piala Dunia 2022 di Qatar, para petinggi Juventus ramai-ramai mengundurkan diri, apa sebabnya?
Laporan dari BBC menyatakan, mundurnya para petinggi Si Nyonya Tua akibat adanya proses penyelidikan laporan keuangan yang dilakukan terhadap Juventus.
Kebijakan tersebut mencakup transfer pemain pada periode 2019-2021, pemberian informasi akuntansi palsu kepada para investor, dan membuat faktur transaksi yang tidak ada.
Tak tanggung-tanggung, para petinggi La Vecchia Signora yang mengundurkan diri adalah Presiden Juventus Andrea Agnelli, Wakil Presiden Pavel Nedved, dan Direktur Pelaksana Maurizio Arrivabene. Ini belum termasuk 10 dewan direksi lainnya yang juga turut mengundurkan diri.
Penyelidikan muncul karena para pemain Juventus dan pelatih Maurizio Sarri setuju memotong gaji selama pandemi Covid-19. Dalam kesepakatan itu, gaji mereka dipotong selama empat bulan.
Namun, Jaksa Penuntut Turin menyelidiki adanya dugaan penipuan dalam hal tersebut. Mereka menduga para pemain Juventus tidak melakukan kesepakatan tersebut, tetapi hanya tidak mendapatkan gaji penuh selama satu bulan berkat perjanjian pribadi dengan klub.
Hal ini dianggap bertentangan dengan pengelolaan klub profesional seperti Juventus yang terdaftar di pasar saham.
“Mengingat sentralitas dan relevansi masalah hukum dan teknis-akuntansi tertunda, anggota dewan telah mempertimbangkan, sesuai dengan kepentingan sosial terbaik, untuk merekomendasikan agar Juventus menyediakan Dewan Direksi baru untuk mengatasi masalah ini,” kata pernyataan resmi Juventus dikutip dari Football Italia.
Hal ini mengingatkan kembali publik sepakbola atas skandal Calciopoli pada tahun 2006 silam. Kala itu, Direktur Pelaksana Juventus Luciano Moggi terbukti melakukan pengaturan wasit dalam setiap laga Juventus. Akibatnya, Juventus harus terdegradasi ke Serie B dan dua gelar juara sebelumnya dicopot.