Pantau - Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini mengungkapkan, akan ada pertemuan delapan pimpinan Fraksi DPR pada Selasa (30/5/2023) pukul 10.00 WIB pagi ini.
Pertemuan ini merupakan penentuan sikap atas dugaan berubahnya sistem Pemilu 2024 menjadi proporsional tertutup, sebagaimana pernyataan mantan Wamenkumham Denny Indrayana.
"Masalah tertutup terbuka tergantung palunya MK. Sekarang ada bocoran, namanya bocoran belum tentu benar. Kalau PKS inginnya proporsional terbuka sesuai amanah ketua Majelis Syura dan presiden PKS," kata Jazuli, Senin (29/5/2023) malam.
Baca Juga: Komisi II DPR Akui Chaos Politik Bisa Saja Terjadi Jika Kembali ke Sistem Pemilu Tertutup
Meskipun baru sekadar bocoran, menurut Jazuli pertemuan delapan pimpinan fraksi di DPR ini merupakan bentuk antisipasi.
"Dan besok (hari ini) jam 10.00, pimpinan delapan fraksi akan rapat setelah dengar bocoran. Saya bilang kenapa baru bocoran udah pada panik? Ini kan bocoran saja, mungkin sebagai bentuk antisipasi," ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR RI ini pun menjelaskan, alasan PKS mengusung proporsional terbuka karena lebih selaras dengan penguatan nilai-nilai demokrasi, karena lebih selaras dengan representasi.
Baca Juga: Tanggapi Isu Pemilu Tertutup, Sekjen PKS: Rumor Tak Perlu Ditanggapi Serius
Meskipun peserta Pemilu adalah partai politik (parpol), namun untuk pileg yang sepatutnya dipilih adalah sosok calon anggota legislatif (caleg).
"Jadi beda, pesertanya partai politik tapi yang dipilih orangnya (caleg)," tegasnya.
Jazuli berharap bahwa hakim MK dapat menyadari betul prinsip demokrasi sebelum memutus perkara tersebut.
"Mudah-mudahan para Hakim MK, saya tidak mengatakan dapat hidayah, menyadari betul akan prinsip-prinsip demokrasi," tandasnya.
Pertemuan ini merupakan penentuan sikap atas dugaan berubahnya sistem Pemilu 2024 menjadi proporsional tertutup, sebagaimana pernyataan mantan Wamenkumham Denny Indrayana.
"Masalah tertutup terbuka tergantung palunya MK. Sekarang ada bocoran, namanya bocoran belum tentu benar. Kalau PKS inginnya proporsional terbuka sesuai amanah ketua Majelis Syura dan presiden PKS," kata Jazuli, Senin (29/5/2023) malam.
Baca Juga: Komisi II DPR Akui Chaos Politik Bisa Saja Terjadi Jika Kembali ke Sistem Pemilu Tertutup
Meskipun baru sekadar bocoran, menurut Jazuli pertemuan delapan pimpinan fraksi di DPR ini merupakan bentuk antisipasi.
"Dan besok (hari ini) jam 10.00, pimpinan delapan fraksi akan rapat setelah dengar bocoran. Saya bilang kenapa baru bocoran udah pada panik? Ini kan bocoran saja, mungkin sebagai bentuk antisipasi," ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR RI ini pun menjelaskan, alasan PKS mengusung proporsional terbuka karena lebih selaras dengan penguatan nilai-nilai demokrasi, karena lebih selaras dengan representasi.
Baca Juga: Tanggapi Isu Pemilu Tertutup, Sekjen PKS: Rumor Tak Perlu Ditanggapi Serius
Meskipun peserta Pemilu adalah partai politik (parpol), namun untuk pileg yang sepatutnya dipilih adalah sosok calon anggota legislatif (caleg).
"Jadi beda, pesertanya partai politik tapi yang dipilih orangnya (caleg)," tegasnya.
Jazuli berharap bahwa hakim MK dapat menyadari betul prinsip demokrasi sebelum memutus perkara tersebut.
"Mudah-mudahan para Hakim MK, saya tidak mengatakan dapat hidayah, menyadari betul akan prinsip-prinsip demokrasi," tandasnya.
- Penulis :
- Aditya Andreas
