Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Bahayakah Jika Anak Mendapatkan Vaksin Berlebih?

Oleh Gilang
SHARE   :

Bahayakah Jika Anak Mendapatkan Vaksin Berlebih?

Pantau.com - Banyak orang tua ketakutan anak akan mendapat imunisasi berlebih akibat lupa atau tidak tercatat. Tapi faktanya pemberian vaksin lebih kepada anak ternyata sama sekali tidak berbahaya.

Baca juga: Yuki Kato Sempat Ragu dengan Vaksin HPV

"Vaksin kalau berlebih tidak berbahaya," ujar Prof.DR.Dr.Soejatmiko, Sp.A(K), M.Si, Satuan Tugas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam acara Diskusi Nestle di Hotel Aston, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019).

Prof Soejatmiko memang tak menampik jika vaksin berlebih adanya efek pemborosan atau biaya yang keluar jadi lebih banyak, karenanya ia meminta orang tua memastikan vaksin untuk anaknya haruslah yang lengkap, daripada berlebih satu jenis vaksin.

"Lengkapi jadwal imunisasi pemerintah, karenanya sesuaikan jadwal di lapangan yang ada penyuluhan. Kalau berlebih tidak apa-apa kekebalan (tubuh) saja yang lebih lama," jelasnya.

Alih-alih mengkhawatirkan vaksin yang berlebih, Prof.Soejatmiko meminta para orang tua fokus untuk menjaga anak-anak yang belum diberi vaksin, baik vaksin campak dan rubella (MR), DT, Td, hepatitis B, polio, BCG, dan DPT-Hib yang telah dianjurkan pemerintah. Sementara HPV juga penting meski sifatnya bukan wajib.

Baca juga: Di Usia Berapa Sebaiknya HPV Diberikan kepada Wanita?

Jika sampai salah satu vaksin terlewat yang terjadi risiko anak di masa mendatang atau tua nanti mengalami wabah penyakit yang berbahaya semakin besar. Salah satunya wabah rubella yang terjadi pada ibu hamil dapat memicu kerusakan pada otak janin.

"Yang ringan campak (pada anak) mungkin rubella terkena pada ibu hamil, kalau terkena janin maka akan cacat, kerusakan otak, mata, telinga hidung pasti akan cacat," tutupnya.

Penulis :
Gilang