
Pantau.com - Pasca gempa yang mengguncang Nusa Tenggara Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung mengirimkan dua helikopter.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan helikopter tersebut untuk mendukung pengangkutan bantuan darurat yang dikirim ke wilayah yang terdampak gempa bumi.
"Tambahan bantuan logistik dan peralatan segera dikirimkan. Dua helikopter untuk mendukung penanganan darurat dikirimkan. BNPB terus mendampingi Pemda, baik Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota terdampak. Penanganan darurat terus dilakukan," kata Sutopo melalui keterangan tertulis yang diterima Pantau.com pada Senin (6/8/2018).
Ia menambahkan, pagi ini, TNI juga akan memberangkatkan tambahan pasukan dan bantuan, khususnya bantuan tenaga medis, obat-obatan, logistik, tenda dan alat komunikasi. Sementara itu Kepala BNPB Willem Rampangilei bersama sejumlah jajarannya juga telah tiba di Lombok Utara menggunakan pesawat khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Baca juga: 82 Orang Tewas Akibat Gempa 7 SR di Lombok
Sebelumnya Sutopo mengatakan bahwa korban jiwa akibat bencana tersebut telah mencapai 82 orang. Korban jiwa paling banyak terjadi di Kabupaten Lombok Utara. Sebagian korban yang mengalami luka-luka banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak.
Setelah gempa bumi 7SR tersebut, tambah Sutopo, gempa susulan dengan intensitas yang lebih kecil terus terjadi sebanyak 47 kali hingga Minggu, 5 Agustus 2018 pukul 22.00 WIB.
"BMKG menyatakan bahwa gempa 7 SR itu adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar," jelasnya.
BNPB beserta sejumlah lembaga terkait dan para relawan masih melakukan penanganan darurat hingga saat ini. Sutopo menyampaikan bahwa fokus utama saat ini merupakan pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar.
"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, permakanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya," paparnya.
Sementara itu, kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram juga diliburkan mulai hari ini karena dikhawatirkan bangunan sekolah membahayakan siswa.
- Penulis :
- Dera Endah Nirani