HOME  ⁄  Internasional

Cap Teroris untuk Kartel Narkoba di Meksiko

Oleh Kontributor NPW
SHARE   :

Cap Teroris untuk Kartel Narkoba di Meksiko

Pantau.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump berencana bakal memasukkan kartel narkoba Meksiko sebagai kelompok teroris karena peran mereka dalam perdagangan narkoba dan manusia.

Trump mengatakan bahwa langkahnya memasukkan kartel narkoba Meksiko sebagai teroris membutuhkan waktu, tapi mereka sudah melakukannya.

"Penunjukkan tak semudah itu tapi saya akan memasukkan mereka, dan saya sudah mengerjakannya selama 90 hari terakhir," kata Trump dalam wawancaranya bersama Bill O'Reilly pada Selasa 26 November 2019.

Baca juga: Baku Tembak Pecah di Meksiko Pasca Penangkapan Anak Kartel Narkoba El Chapo

Langkah Presiden 73 tahun itu membuat Kementerian Luar Negeri Meksiko mengeluarkan pernyataan yang mengatakan akan segera melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Departemen Luar Negeri AS untuk membahas hukum serta aliran senjata dan uang dari AS ke kejahatan yang terorganisir di Meksiko.

"Menteri luar negeri akan mengadakan pertemuan dengan mitranya, Michael R. Pompeo, untuk membahas masalah yang sangat penting ini untuk agenda bilateral," demikian bunyi pernyataan kementerian, dilansir dari Al Jazeera, Rabu (27/11/2019).

Jika kartel narkoba di Meksiko masuk dalam kelompok teroris, menurut hukum AS adalah ilegal bagi orang-orang di Amerika Serikat untuk menawarkan atau memberikan dukungan. Anggota dari para kartel narkoba juga akan ditolak masuk ke AS. 

Aliran senjata dari Amerika Serikat

Menanggapi langkah yang bakal diambil Trump, Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan bahwa Meksiko tidak akan mentolerir tindakan apapun yang akan melanggar kedaulatan nasionalnya. "Kami akan tegas," kata Ebrad dalam cuitan di akun Twitternya.

Pada awal bulan ini, dalam cuitannya Trump menawarkan bantuan pada Meksiko untuk "perang terhadap kartel narkoba dan mengahpusnya dari muka bumi", usai tragedi berdarah terhadap warga AS di Mesiko selama bertahun-tahun.

Tiga wanita dan enam anak berkebangsaan ganda AS-Meksiko tewas dalam serangan berdarah di Meksiko utara. Pihak berwenang Meksiko mengatakan, mereka mungkin menjadi korban salah target di tengah konfrontasi antara geng kartel narkoba di wilayah tersebut.

Kerabat anggota keluarka dari komunitas Mormon yang menjadi korban penembakan oleh geng narkoba di negara bagian Sonora pada 5 November 2019. (Foto: Reuters/Jose Luis Gonzalez)

Mantan anggota Kongres Meksiko dan saudara dari beberapa korban, Alex LeBaron menolak gagasan "invansi" dari Amerika Serikat tersebut. "Kami telah diserang oleh kartel teroris.

Kami menuntut koordinasi nyata antara kedua negara. Kedua negara ini bertanggung jawab atas meningkatnya perdagangan obat-pbatan, senjata, dan aliran uang," ujarnya. 

Keluarga besar LeBaron merupakan keluarga yang vokal mengkritik kartel narkoba Meksiko, khususnya di wilayah Chihuahua dan para pembunuh pasti tahu siapa yang menjadi sasaran mereka. 

Baca juga: Brutalnya Kasus Pembunuhan Akibat Kartel Narkoba di Meksiko

Meksiko telah lama menjadi arena perang antara kartel narkoba. Kekerasan yang mematikan kerap terjadi di negara tersebut yang berjuang untuk menguasi wilayahnya masing-masing.

Sekitar 20.000 orang telah meninggal dunia sejak Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menjabat pada Desember 2018, menurut Sistem Keamanan Publik Nasional Meksiko.

Penulis :
Kontributor NPW