
Pantau.com - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan bahwa pasca pembubaran Koalisi Indonesia Adil Makmur partainya belum putuskan sikap politiknya kembali. Menurutnya, saat ini kader Partai Demokrat belum satu suara dalam menentukan sikap politik partai.
"Per hari ini ada yang mau minta di oposisi aja, atau di luar seperti sekarang ada juga, ada yang juga yang berpendapat bagus bersama-sama (Jokowi)," ujar Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/7/2019).
Baca juga: Demokrat Enggan Terburu-buru Gabung Pemerintahan atau Jadi Oposisi
Hinca mengakui, 80 persen suara Jokowi menang di basis suara partai Demokrat di daerah dan sisanya memang milik Prabowo. Namun begitu, menurutnya semua harus tunduk patuh terlebih dahulu kepada keputusan final partai terkait sikap politik.
Sikap politik tersebut juga akan ditrntukan mellalui mekanisne partai yakni melalui keputusan majelis tinggi partai. Adapun menurut Hinca majelis tinggi baru akan menggelar sidang pada 10 Juli 2019 mendatang.
"Nanti di situ diputuskan posisi Partai Demokrat. Memang ketua majelis tinggi partai itu Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), ada 15 anggotanya termasuk saya," ungkapnya.
Baca juga: Sekjen Demokrat: Koalisi Indonesia Adil Makmur Sudah Berakhir
Di lain sisi, Hinca menegaskan, pihaknya baru akan tertarik bergabung dengan pemerintahan apabila 14 program prioritas partainya diakomodasi dalam lima tahun ke depan.
"Tentu kalau Pak Jokowi berkenan dengan 14 program prioritas itu tentu menarik untuk didiskusikan karena jadi selaras dengan tujuan partai ini membawa program prioritas itu," tandasnya.
- Penulis :
- Adryan N