
Pantau.com - Perusahaan telekomunikasi China, Huawei, melihat lonjakan tajam dalam pendapatan pada semester pertama tahun ini, tetapi memperingatkan kesulitan di depan"l.
AS dalam kepemimpinan Presiden Donald Trump memasukan daftar hitam perusahaan pada bulan Mei, membatasi kemampuannya untuk berdagang dengan perusahaan-perusahaan AS.
Pendapatan perusahaan melonjak 23 pesen di semester pertama tahun ini dibandingkan setahun yang lalu, sementara pengiriman smartphone melonjak 24 pesen.
Huawei telah berada di bawah pengawasan global karena diduga memiliki risiko keamanan klaim yang ditolaknya. Beberapa negara telah mengajukan kekhawatiran bahwa peralatan Huawei dapat digunakan oleh China untuk pengawasan, meskipun perusahaan tersebut dengan keras membantah tuduhan tersebut.
Baca juga: Kata Bos BKPM, Hyundai Hingga Softbank Rebutan Minta Ketemu Jokowi
Pertumbuhan berkelanjutan
AS meningkatkan pertaruhannya dengan China pada Mei, ketika Departemen Perdagangan AS menambahkan Huawei ke "daftar entitas".
Langkah ini melarang perusahaan memperoleh teknologi dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah. Sejak itu terjadi menjelang akhir periode pelaporan keuangan, hasilnya menunjukkan dampak yang redup sejauh ini.
"Mengingat dasar yang kami berikan pada paruh pertama tahun ini, kami terus melihat pertumbuhan bahkan setelah kami ditambahkan ke daftar entitas," kata Liang Hua, ketua Huawei, dalam sebuah pernyataan.
"Itu bukan untuk mengatakan kita tidak memiliki kesulitan di depan. Kita lakukan, dan mereka dapat mempengaruhi laju pertumbuhan kita dalam jangka pendek."
Baca juga: Meski dari Indonesia, Dana Investasi 4 Unicorn Malah Masuk ke Singapura
Hasil menunjukkan ambisi 5G Huawei tetap utuh, bahkan ketika AS telah mendesak sekutu untuk menghindari perusahaan di jaringan generasi berikutnya.
Huawei mengatakan telah mendapatkan 50 kontrak 5G komersial dan mengirimkan lebih dari 150.000 BTS ke pasar di seluruh dunia.
Sementara Huawei sebagian besar tetap optimis dalam menghadapi tekanan AS, pihaknya telah mengeluarkan beberapa peringatan.
Pada bulan Juni, pendiri Huawei Ren Zhengfei mengatakan penjualan handset internasional perusahaan telah merosot 40 persen dalam sebulan terakhir dan mengatakan perusahaan mengharapkan ini berdampak pada pendapatan tahunan hingga $ 30 miliar (£ 24,9 miliar).
- Penulis :
- Nani Suherni