
Pantau.com - Manajemen Persela Lamongan mengajukan banding terhadap sanksi tanpa penonton hingga akhir musim yang diberikan Komite Disiplin PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).
Diketahui Komdis PSSI telah menerbitkan hasil sidang 21 November 2019. Dari sidang tersebut, Komdis PSSI memberikan hukuman berat kepada Persela Lamongan menyusul kejadian di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu, 20 November 2019.
Tim berjulukan Laskar Joko Tingkir itu harus bermain tanpa penonton hingga akhir musim Liga 1 2019. Hukuman tersebut berlaku untuk laga kandang dan tandang bagi Persela. Serta manajemen Persela juga harus membayar denda sebesar Rp 200 juta.
Baca Juga: Resmi, Persija Jamu Persipura di SUGBK
Hukuman tersebut sesuai dengan pelanggaran pasal 70 lampiran 1 Kode Disiplin PSSI. Dalam surat yang dikirim oleh PSSI tertera sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh suporter Persela.
Mulai dari pelemparan seusai Alex dos Santos Goncalves gagal penalti hingga invasi suporter. Selain itu, suporter Persela yang berada di tribune selatan, tribune utara, dan tribune timur juga terbukti membakar spanduk dan papan iklan.
Sehingga pertandingan antara Persela dan Perseru Badak Lampung FC terhenti selama 55 menit. Ketika pertandingan dilanjutkan Persela mampu mencetak gol pada pengujung laga dan menang 1-0 atas Badak Lampung FC.
Merespons surat keputusan yang diberikan Komdis PSSI tersebut, manajemen Persela pun melakukan banding. Hal itu disampaikan oleh Manajer Persela, Edy Yunan Achmadi yang menegaskan keputusan banding diambil oleh pihak manajemen.
"Manajemen akan melakukan banding terkait keputusan yang diberikan oleh Komdis terhadap Persela," ujar Edy Yunan Achmadi, seperti yang dikutip dari laman resmi Perselafootball, Selasa (26/11/2019).
Bukan hanya itu, Manajemen pun mengatakan bahwa kondisi tersebut dianggap cukup memberatkan Persela Lamongan, yang mana Joko Tingkir sedang berjuang menjauhi zona degradasi Liga 1 2019. Seperti diketahui saat ini Persela berada di peringkat ke-15 klasemen sementara dengan raihan 28 poin.
"Kami sudah ajukan banding ke PSSI, surat juga sudah kami kirim. Kami berusaha untuk mendapatkan keringanan dari keputusan yang ada," tambah Yunan.
Baca Juga: Klopp Soal Ballon d'Or: Jika Pemain Terbaik Generasi Ini, Messi Orangnya
Yunan Achmadi pun berharap surat yang dikirimkan mendapat pertimbangan untuk dikabulkan oleh otoritas pemegang kebijakan. Sehingga Persela mendapatkan keringanan sanksi yang diterima.
Hal sama juga disampaikan Sekretaris tim Perela Lamonga, Muji Santoso, pihaknya mengakui terjadi pelanggaran dalam laga melawan BadaK Lampung FC. Namun ia berharao sanksi kepada Persela bisa ditinjau kembali.
"Memang telah terjadi pelanggaran dalam pertandingan, kami akui. Namun, pertandingan kan tetap bisa dilanjutkan sampai selesai," kata Muji Santoso.
"Meskipun ada perusakan, tetapi perlengkapan pertandingan seperti lapangan, gawang, bendera sudut, papan skor dan yang lain-lain kan masih ada masih aman. Dan kami berharap sanksi PSSI dapat ditinjau kembali," tuntasnya.
- Penulis :
- Kontributor WIL